Jakarta, Gatra.com – Founder Cerdas Learning Management System (LMS), Aldi Imam Wibowo, mengatakan, pihaknya segera merilis aplikasi manajemen pembelajaran atau LMS untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Sebelum merilis aplikasi bernama Cerdas tersebut, lanjut Aldi di Jakarta pada Selasa malam (29/8), pihaknya akan menyempurnakannya terlebih dahulu. Pasalnya, ketika aplikasi tersebut dibuat, itu mengacu pada sekolah di Amerika Serikat (AS), tempat ia menimba ilmu dari SMA hingga kuliah.
“Ini kan targenya sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Kita mau lakukan trial dulu 2 bulan, kita lihat apa kebutuhan guru di Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, terpinspirasi untuk membuat aplikasi LMS, Cerdas ini sejak tahun 2019 saat masih kuliah di AS. Ini termotivasi dari sistem pendidikan yang diterapkan di negeri Paman Sam.
Ia menjelaskan, sistem manajemen pembelajaran di sana sangat membantu siswa, guru, sekolah, dan orang tua. Karena itu, ia menciptakannya demi mendukung peningkatan mutu pendidikan di Tanah Air.
“Sistem tersebut akan dapat membantu kegiatan mengajar, mulai dari pemberian materi kepada siswa, pengerjaan tugas sampai penilaian tugas tersebut hingga menjadi rapor,” katanya.
Pihaknya ingin menyediakan satu solusi end to end mulai dari absensi, rapor sampai dengan pembuatan modul, silabus, kuis, penilaian kuis, dan sebagainya. Melalui aplikasi Cerdas, nantinya orang tua, guru, dan pihak sekolah bisa secara langsung mengetahui kondisi atau perkembangan siswa.
”Orang tua dapat lebih mudah memonitor perkembangan siswanya di sekolah. Pihak sekolah juga bisa memonitor gurunya,” kata dia.
Sedangkan ketika ditanya apa yang menjadi pembeda dengan aplikasi pembelajaran di Indonesia yang sudah ada, Aldi menjelaskan, ada beberapa hal. Di antaranya mempunyai fitur yang relatif lebih lengkap.
“Contoh, aplikasi kita bisa diakses oleh tiga user yang berbeda, yakni guru, siswa, dan orang tua. Jadi orang tua bisa memonitor anaknya bolos atau enggak, bisa langsung ketahuan, ternyata anaknya enggak masuk kelas,” ujarnya.
Kemudan, ada fitur-fitur andalan, yakni manajemen silabus, rapor, pembuatan kuis. Guru bisa memberikan kuis di platform Cerdas dan langsung dinilai di sana. Ada juga bank soal, adjusment score, dan grafik nilai siswa.
Melalui grafik nilai ini, lanjut Aldi, Cerdas ingin menggambarkan soal matapelajaran yang diminat, misalnya, nilainya kurang bagus di satu mata pelajaran, namun bagus di mata pelajaran lain.
“Dengan adanya grafik minat bakat ini kita mau memvisualisasikan saja, di mana sebelum rapor keluar, dari nilai-nilai tugas bisa dilihat, ternyata misalnya anak lebih cenderung ke IPS, bahasa Indonesia, olahraga atau lainnya,” kata dia.
Co-Founder Cerdas LMS, Raden Aziz Fajar Sazali, menambahkan, sasaran atau pangsa pasar dari aplikasi LMS Cerdas adalah sekolah di Indonesia, mulai dari sekilah dasar (SD) hingga setingkat SMA.
“Niat kami agar pendidikan Indonesia bisa bekembang dan proses belajar mengajar itu menjadi lebih efisien dari segi guru sampai orang tua. Bisa diunduh melalui playstore, appstore, dan webdesk,” kata Aziz.