London, Gatra.com -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, melantik Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Inggris Raya masa bakti 2023-2025, di Masjid Indonesian Islamic Centre, 2 Clifford Way Neasden, London, Senin (28/8).
Pelantikan pengurus PCI Muslimat NU UK ini dilakukan berdasarkan PP Muslimat NU No. 1001/SK/A/PPMNU/8/2023 tanggal 7 Agustus 2023.
"Kebetulan kami sedang ada tugas di Inggris dan kebetulan di UK saat Senin (28/8) sedang libur umum (public holiday) akhir musim panas menuju musim dingin. Maka kami memanfaatkannya untuk melakukan pelantikan Pengurus PCI Muslimat NU United Kingdom. Bismillah semoga bermanfaat," ucap Khofifah.
Dalam sambutannya, Khofifah secara khusus mengajak para anggota PCI Muslimat NU UK untuk ikut andil dalam merawat jagat dan membangun peradaban. Termasuk di dalamnya turut mengambil peran dalam merawat lingkungan yang saat ini bahkan dari global warming sudah mengarah global boiling sesuai statement Sekjen PBB.
Ia pun mencontohkan cara yang gencar dilakukannya untuk merawat kondisi alam yaitu, dengan melakukan gerakan sedekah oksigen melalui nandur (menanam) mangrove. Gerakan ini bahkan sudah ia lakukan di berbagai daerah di Jawa Timur.
"Karena, Mangrove memiliki kemampuan sampai lima kali lipat untuk menyerap CO2. Maka niatkan sekaligus untuk sedekah oksigen. Karena kalau niatnya sedekah, maka setelah menanam pasti akan dirawat," imbuhnya.
Khofifah menambahkan, upaya dalam merawat dan membangun peradaban tersebut juga bergantung pada kebutuhan tiap-tiap daerah ataupun negara. Namun yang terpenting adalah keberadaan Muslimat NU ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Beda daerah apalagi beda negara format pendekatan program kita bisa berbeda. Tapi bahwa manfaat dari program Muslimat ini yang saya ingin menjadikan setiap Muslimat hadir maka akan memberikan manfaat dan keberkahan serta beriring ridho barokah Allah SWT,” terangnya.
Selain itu, Khofifah juga menekankan, bahwa dalam ber-NU ada empat pondasi atau landasan dasar yang harus dipegang semua anggota Muslimat NU dalam bertindak. Pertama, tawassuth (moderat), kedua ialah tasamuh (toleran), ketiga adalah tawazun (keseimbangan), dan yang terakhir al adalah (tegak lurus).
“Jika melihat realitas masyarakat global kemudian kita bisa berbuat tegak lurus dan adil, kita menguatkan gerakan Islam rahmatan lil 'alamin, maka kita akan bisa memberikan referensi kehidupan yang menyamai damai serta kasih,” ungkapnya.
Khofifah juga menyampaikan betapa penting kehadiran Muslimat NU di Inggris Raya sebagai penyampai risalah untuk menghadirkan Islam penuh toleransi dan moderasi serta selalu membangun keseimbangan baik pemikiran maupun gerakan sehingga tidak terbawa arus ekstrim kanan maupun kiri.
Diakhir sambutannya, Khofifah menyampaikan apresiasi atas kegiatan Muslimat NU yang cukup aktif di Inggris khususnya di London. Pada saat peringatan Idul Fitri April lalu PCI Muslimat NU Inggris Raya mendapat undangan Walikota London untuk tampil dalam parade Idul fitri dengan group nashid di Trafalgar Square sebuah tempat prestigius di kota London.
Kami berharap dengan pelantikan PCI Muslimat NU Inggris ini semangat untuk meningkatkan peran Muslimat NU di Inggris Raya bisa lebih signifikan dan memberikan manfaat lebih besar baik bagi anggota Muslimat NU di Inggris maupun bagi masyarakat Inggris pada umumnya.
“Selamat mengemban tugas untuk kepengurusan PCI Muslimat NU UK Masa Bhakti 2023-2025,” tutupnya.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya menyampaikan bahwa Muslimat NU UK telah banyak berperan aktif dalam berbagai kegiatan diantaranya ialah doa bersama NU Tahun 2021 dan Perayaan 1 Abad NU.
Bahkan, ia menceritakan Grup Rebana Muslimat NU UK secara khusus mendapat undangan dari Walikota London untuk tampil dalam Parade Idulfitri di Trafalgar Square, London, pada bulan April lalu.
“Disini juga telah dibentuk adik organisasi Muslimat yakni Fatayat. Kita berharap bersama Muslimat selalu istiqomah dalam menyebarkan Islam dan nilai nilai toleransi beragama,” tukasnya.
Di sisi lain, Ketua PCI Muslimat NU UK Yahya Indra menyebutkan serangkaian kegiatan untuk membantu tersukseskannya pembelian gedung Masjid Indonesian Islamic Centre (IIC) yang saat ini menjadi tempat pelantikan. Dimana, masjid ini merupakan masjid pertama masyarakat Indonesia di Inggris.
Bersama Muslimat NU UK, ia berhasil ikut menggalang dana sebanyak 5 ribu poundsterling dalam kurun waktu 5 bulan.
“Tentunya ada banyak tantangan yang kami hadapi saat hidup ditengah masyarakat global. Tapi dengan dukungan penuh dari Ibu Khofifah selaku Ketum juga para pejabat disini Insyaallah kami akan makin kokoh dan menjadi penjaga Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah," tegasnya.
"Terimakasih sekali lagi Ibu Ketum atas dukungannya yang sangat banyak, dan kami tekankan bahwa kami disini punya harapan besar untuk terus berkhidmat,” pungkasnya.