Jakarta, Gatra.com - Kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai faktor kuat bagi calon presiden (capres) Prabowo Subianto unutk kunci kemenangan pada Pilpres 2024 mendatang. Prabowo yang juga Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju itu dinilai memiliki banyak keuntungan jelang kontestasi demokrasi mendatang.

Hal tersebut disampaikan peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar. Menurutnya, Prabowo saat ini posisinya jauh lebih unggul dibandingkan dengan Capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

“Pak Prabowo itu menang banyak saya kira dalam hal ini, dia menteri di kabinetnya Jokowi dan juga banyak aktivitas-aktivitas yang diikuti Pak Prabowo bersama dengan Pak Jokowi,” kata Usep melalui keterangannya, Minggu (27/8).

“Lalu kemudian kepandaian Pak Prabowo mengkapitalisasi dukungan atau simpati Pak Jokowi itu dengan cara mendekati kelompok-kelompoknya dan keluarganya,” lanjut Usep.

Kedekatan Prabowo dengan Presiden Jokowi saat ini semakin intens terlihat di mata rakyat Indonesia. Kedekatan di antara dua rival yang pernah bertarung pada Pilpres 2019 silam itu, mengisyaratkan adanya dukungan terhadap Ketum Gerindra tersebut.

Karenanya, Usep menilai adanya kedekatan adalah isyarat yang dipertontonkan Presiden Jokowi terhadap Prabowo. Hal itu kian menegaskan Presiden Jokowi lebih cenderung mendukung Prabowo dibandingkan Ganjar.

“Saya kira itu juga sebagai bagian bagaimana Pak Prabowo merebut dukungan dari Pak Jokowi dan saya kira terlihat keberhasilannya di lapangan. Banyak dari masyarakat itu yang menganggap dukungan Pak Jokowi itu terutama ke Pak Prabowo,” tutur Usep.

Kedekatan di antara Prabowo dengan Presiden Jokowi berbuah kepada tingkat elektabilitasnya pada Pilpres 2024 mendatang. Berdasarkan hasil survei yang diadakan Voxpol Center Research & Consulting periode 24 Juli–2 Agustus 2023, Prabowo berhasil meraup dukungan tertinggi dengan total suara 36,5 persen.

Kemudian menguntit di belakang Prabowo ada Ganjar yang meraup suara dukungan sebanyak 30,4 persen dan Anies yang hanya mampu mendapatkan dukungan sebesar 26,4 persen.