Palembang, Gatra.com – Banyaknya masyarakat yang belum sadar akan bahaya membuka lahan dengan membakar, menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Januari sampai Juni 2023 berdasarkan hasil citra satelit, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah mencapai 1.178 hektare lahan yang terbakar di Sumatera Selatan (Sumsel).
Hal itu diungkapkan, Kepala Balai PPIKHL wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto, Sabtu (26/8/2023). Karhutla di Sumsel saat ini sudah masuk di wilayah gambut pada beberapa kabupaten, di antaranya Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI). Saat ini masih dilakukan pemadaman.
"OKI kerap terjadi dan petugas kita terus melakukan pemadaman di sana," ungkap Ferdian.
Ia mengungkapkan bahwa kebakaran yang terjadi faktanya dari faktor kesengajaan yang dilakukan oleh oknum masyarakat untuk melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Petugas kita menemukan tumpukan ban bekas yang dibakar dan mereka para oknum masyarakat melakukan aksinya menjelang Magrib atau pergantian waktu dari siang ke malam," ucap Ferdian.
Oleh karna itu, sebanyak 200 personel Manggala Agni bersama tim Satgas gabungan baik dari TNI, Polri, BPBD, dan lainnya telah siaga untuk melakukan pemadaman di wilayah yang terjadi karhutla.
"Terutama di wilayah lahan yang berdekatan dengan Jalan Tol Palindra, Tol Palembang-Kayu Agung dan itu juga jadi prioritas kita untuk dapat mencegah dan memadamkan karhutlanya," ujarnya.
Ferdian berharap, masyarakat dapat segera meninggalkan cara-cara membuka lahan dengan membakar yang dapat mengakibatkan bencana besar dan membahayakan jutaan nyawa.
"Kita minta masyarakat tidak membakar lagi. BMKG juga sudah berikan peringatan untuk bertahan sampai bulan Oktober. Jadi kita juga harus bersama-sama berupaya untuk mencegah terjadinya karhutla," katanya.