Home Gaya Hidup Sertifikat ISO Jadi Bukti Komitmen Peningkatan Mutu Perusahaan, Begini Cara Dapatnya!

Sertifikat ISO Jadi Bukti Komitmen Peningkatan Mutu Perusahaan, Begini Cara Dapatnya!

Jakarta, Gatra.com - Sertifikasi ISO menjadi salah satu bukti komitmen untuk meningkatkan mutu atau layanan suatu perusahaan atau organisasi. Dengan sertifikat ini, perusahaan atau organisasi bisa mengklaim memiliki standar internasional dalam layanan maupun produk yang dihasilkan. 

Secara harfiah, ISO adalah singkatan dari International Organization for Standardization, yaitu badan standar dunia yang beroperasi di Jenewa, Swiss sejak 1947 silam. ISO kini menjelma menjadi standar kerja internasional, publikasi standar internasional, dan promosi pemakaian standar internasional. 

Tiap-tiap negara memiliki lembaga yang punya otoritas mengeluarkan sertifikasi ISO ini. Begitu pun Indonesia, ada beberapa lembaga yang punya lisensi ini, salah satunya PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International. 

Executive Vice President PT Mutuagung Lestari Tbk, Sidik Ahmad menjelaskan, perusahaannya merupakan lembaga yang memberikan layanan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi bagi berbagai jenis industri. Dalam praktiknya, MUTU International berupaya memberikan layanan sertifikasi yang cepat, mudah, dan berkualitas. 

“Mutuagung Lestari Tbk adalah lembaga sertifikasi. Kami memberikan alur proses sertifikasi yang cepat, tepat, dan akurat, sesuai dengan lingkup dari masing-masing industri, untuk menghasilkan sertifikat yang bermutu,” kata Sidik saat diwawancarai melalui saluran telepon, Jumat (18/8).

Menurut Sidik, tahapan pertama dalam proses sertifikasi ini adalah memastikan perusahaan atau organisasi telah memiliki sistem atau dokumentasi internal, seperti buku manual mutu, prosedur operasi standar atau SOP, dan sebagainya. Lembaga sertifikasi, kata Sidik, tidak bisa melakukan sertifikasi jika perusahaan atau organisasi belum memiliki dokumentasi tersebut. 

“Dokumentasi atau sistem itu bisa disiapkan oleh perusahaan atau organisasi atau bisa juga melalui bantuan konsultan. Setelah proses dokumentasi selesai, baru mereka bisa mengajukan sertifikasi ke Mutuagung Lestari Tbk,” imbuh Sidik. 

Alur proses sertifikasinya cukup mudah, yaitu:

1. Pengisian form aplikasi oleh klien.

2. Peninjauan aplikasi dan kelengkapan dokumen oleh MUTU.

3. Penawaran harga.

4. Penandatanganan kontrak.

5. Pelaksanaan audit.

6. Perbaikan audit.

7. Penerbitan sertifikat.

Sidik menjelaskan, pelaksanaan audit dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama dan kedua. Pada audit tahap pertama, auditor akan meminta dokumen kepada klien untuk di-review apakah sudah lengkap atau masih kurang. Jika masih kurang, auditor akan meminta klien untuk melengkapi sesuai dengan prosedur dan regulasi yang ada. 

Ketika dokumentasi sudah dinyatakan lengkap, maka audit memasuki tahap kedua yaitu assessment, dengan peninjauan langsung ke lapangan. Pada tahap kedua ini, auditor akan memastikan kesesuaian antara dokumen dan pelaksanaan sistem di lapangan. 

“Proses audit tidak lama, kurang lebih 2-3 hari tergantung ruang lingkup dan skemanya. Yang lama itu bikin lama itu ketika organisasi belum mempunyai sistem sehingga mereka harus melakukan persiapan dengan bantuan konsultan. Kalau ditotal, mulai dari pendampingan sampai sertifikasi itu sekitar 3 bulan dan yang lama itu proses pendampingannya,” kata Sidik. 

Kemudahan dan kecepatan proses sertifikasi oleh MUTU International ini diamini oleh Junior Officer of Management Controlling System PT PLN Indonesia Power, Ryan Nurrahman. PT PLN Indonesia Power merupakan salah satu perusahaan yang pernah melakukan sertifikasi di MUTU. 

Ryan menjelaskan, pihaknya melakukan sertifikasi ISO 37001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) pada tahun 2019 silam dan diperuntukkan bagi kantor pusat perusahaannya. Namun pada awal 2022 pihaknya mulai memperluas penerapan sertifikasi sejenis untuk 9 kantor unit di bawahnya. 

“Tahun 2019 kami mulai set-up untuk ISO 37001 bersama MUTU. Pada saat itu kami menjadi perusahaan energi pertama yang memiliki sertifikasi ini. Tim dari MUTU sangat responsif dan membantu selama proses berlangsung. Bahkan ketika kami menemui masalah, mereka bisa paham dan memberikan solusi yang tidak hanya satu, sehingga klien bisa memilih mana yang paling baik,” kata Ryan. 

PT PLN Indonesia Power adalah anak usaha PLN yang bergerak di bidang pembangkitan listrik. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan sejumlah pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 9.125 MW.

527