Pati, Gatra.com- Puluhan emak-emak di Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, murka dan nekat menghadang truk tambang di jalan setempat, Senin (21/8). Aksi sepontan tersebut, buntut kecelakaan lalu lintas antara anak sekolah dengan truk pengangkut material tambang. Selain itu, tuntutan pada demonstrasi sebelumnya juga belum terpenuhi.
Sutrisno warga Wegil, mengatakan aktivitas tambang di Pegunungan Kendeng wilayah Pati Selatan, memang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat, utamanya kaum ibu yang khawatir dengan kesehatan anak.
"Aksi ini menindaklanjuti tuntutan sebelumnya yang belum dipenuhi. Dari mulai penyiraman jalan agar tidak menimbulkan debu, tambang diminta beroperasi setelah jam berangkat sekolah atau jam 07.00 WIB, kemudian perbaikan jalan juga belum dilakukan," tegasnya.
Belum juga, tuntutan warga terpenuhi, hari ini malah ada insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak SMP dengan truk tambang. Mirisnya lagi, korban yang masih bocah harus dilarikan ke rumah sakit di Kabupaten Kudus. Ihwal inipun memicu, emak-emak untuk kembali bergerak.
"Tuntutan kemarin sudah dilakukan tapi belum maksimal, tapi ada kecelakaan jadi memicu lagi. Kebetulan itu truk tambang," ujar Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan.
Dijelaskan, kecelakaan itu terjadi pada jam 06.45 WIB. Mirisnya, sopir truk langsung kabur meninggalkan lokasi. Sehingga semakin memicu kemarahan warga.
"Ada anak sekolah naik sepeda motor yang terserempet truk tambang. Tapi sopirnya melarikan diri. Terus anaknya teriak-teriak. Akhirnya warga keluar dan melakukan penghadangan truk. Dump truk sempat berhenti tapi sepertinya ketakutan. Tapi sudah diketahui itu warga Kudus. Sampai saat ini belum ditangkap masih dikoordinasikan," terangnya melalui sambungan telepon genggam.
Diketahui, kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani sedang didera infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, terdapat 11.220 anak mengalami gangguan pernapasan karena debu. Data yang dihimpun sejak Januari sampai Juli 2023, sebanyak 1.898 masuk kategori pneumonia. Delapan masuk pneumonia berat, sementara 9.314 masuk kategori non pneumonia.