Batam, Gatra com – Negeri Jiran Singapura masih mendominasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Realisasi investasi negara singa tersebut, mencapai US$ 100.607,6 juta dengan nilai proyek sebanyak 455 sepanjang semester I 2023.
Berdasarkan catatan BP Batam dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, angka tersebut melampaui dua negara yang masuk tiga besar yakni Perancis dengan nilai US$ 29.119,4 juta dan Hongkong sebanyak US$ 15.945,6 juta.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan proyek sepanjang Semester I (Januari-Juni) 2023. Peningkatan itu, tercatat cukup signifikan dari total proyek sebanyak 696 pada periode yang sama tahun 2022 lalu naik menjadi 1.687 proyek.
Baca Juga: Berniat Investasi di IKN, 130 Pengusaha Singapura Kunjungi Kalimantan
"BP Batam selalu mendukung kemajuan investasi dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan kemudahan perizinan," katanya, Senin (21/8).
Perempuan yang akrab disapa Tuty ini mengatakan, sejumlah negara lain pun masih melirik Kota Batam sebagai tujuan investasi. Mengingat, letak geografis Batam yang cukup strategis.
Beberapa negara yang juga masuk dalam 10 besar dengan nilai investasi tertinggi antara lain Tiongkok (US$ 6.422,9 juta), Jerman (US$ 5.052,4 juta), Malaysia (US$ 4.105,3 juta), Amerika Serikat (US$ 2.791,7 juta), Jepang (US$ 1.981,7 juta), Swiss (US$ 1.805,3 juta), dan Kepulauan Virgin Inggris (US$ 675,0 juta).
Baca Juga: Ini 5 Negara dengan Nilai Investasi Terbesar di Indonesia pada Kuartal II-2023
“Perubahan nilai PMA dibandingkan periode sebelumnya cukup signifikan. Sesuai arahan Kepala BP Batam, kami selalu berupaya untuk terus menggenjot investasi di Kota Batam," tuturnya.