Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo berangkat ke Afrika Selatan pada hari Minggu untuk menghadiri KTT BRICS di Johannesburg di tengah spekulasi Indonesia dapat saja bergabung dengan kelompok tersebut sebagai anggota terbaru.
AFP, Minggu (20/8) melaporkan, pertemuan yang mempertemukan negara-negara ekonomi berkembang utama yang dipimpin Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan itu akan diselenggarakan selama tiga hari, mulai Selasa.
“Indonesia telah diundang ke KTT BRICS dan tentunya di antara KTT BRICS akan ada pertemuan dengan para pemimpin dunia lainnya,” kata Widodo kepada wartawan menjelang keberangkatannya, Minggu.
Baca Juga: Putin Batal Hadiri KTT BRICS di Afrika Selatan
Perjalanan itu adalah yang pertama bagi Presiden Jokowi ke Afrika sebagai pemimpin ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Dia mengatakan awal pekan ini bahwa pemerintahnya belum memutuskan apakah Indonesia akan bergabung dengan BRICS atau tidak.
Kelompok tersebut, yang secara resmi diluncurkan pada 2009, berupaya menjinakkan dominasi ekonomi Barat dalam urusan global.
Ini mewakili 23 persen dari produk domestik bruto dunia dan 42 persen dari populasi dunia.
Selain menghadiri KTT BRICS, Presiden Jokowi mengatakan akan mengunjungi Kenya, Tanzania, dan Mozambik untuk mempererat kerja sama.
Tanzania dan Kenya membuka kedutaan di Jakarta tahun lalu, sementara Mozambik adalah negara Afrika pertama yang menandatangani Perjanjian Perdagangan Preferensial dengan Indonesia.
Baca Juga: Di KTT BRICS, Ahmad Muzani: Gerindra Mendorong Kerja Sama Internasional
Sebelumnya, Kepala Negara menyatakan, Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang karena Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) di tahun 1955. Selain itu, Indonesia juga berperan penting dalam melahirkan Gerakan Nonblok.
“Spirit Bandung inilah yang akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika dengan memperkokoh solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara the Global South,” ujarnya, dalam keterangan Presiden dilansir Setkab.
Terkait negara yang akan dikunjungi, Presiden menyampaikan bahwa Kenya dan Tanzania telah menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama dengan Indonesia.
Presiden dan rombongan dijawdalkan untuk tiba di Indonesia pada tanggal 25 Agustus mendatang.