Jakarta, Gatra.com – Dua puluh tiga pernyataan musikus Tanah Air soal bahanya Narkotika dan dukungan terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terpampang di samping foto mereka yang dipamerkan dalam pameran fotografi di Universitas Borobudur (Unbor) Jakarta.
“Kalau soal bagaimana menghadapi teman-teman yang ODHA, kita harus merangkul mereka. Hilangkan stigma, mereka juga perlu kesempatan yang sama untuk memperbaiki dirinya. Selain harus tetap memperbaiki informasi kepada masyarakat mengenai bahanya durgs dan pencegahan penelurusan HIV,” kata Jikun, gitaris /rif, band pop rock asal Bandung.
Pameran fotografi tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara eksebisi amal 'Explain' bertajuk “Bersatu Melawan HIV/AIDS: Meningkatkan Kesadaran dan Menginspirasi dalam Kepedulian” yang berlangsung selama tiga hari, yakni Jumat–Minggu (18–20/8) di Unbor, Jakarta.
Rektor Unbor, Prof. Ir. H. Bambang Bernanthos, M.Sc., menyampaikan, pihaknya bersama Senat Mahasiswa menggandeng Sahabat Foundation (syair.org), Linesource Production, dan Deteksi Production menghelat pameran fotografi, seminar dan diskusi, serta musik.
Ia menjelaskan, ajang tersebut untuk mengampanyekan bahaya Narkotika dan dukungan terhadap ODHA hingga pencegahan HIV/AIDS dan Narkotika. Peredaran Narkotika dan penularan HIV/AIDS masih menjadi persoalan krusial yang mengancam generasi penerus banga.
Bambang menyampaikan, sesuai data per Juni 2022, tercatat 519.158 orang mengidap HIV/AIDS, termasuk di antaranya 1.188 anak-anak. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pengidap HIV/AIDS sebanyak 75% adalah laki-laki dan 25% perempuan. Mayoritasnya adalah usia produktif
Ia menyampaikan, butuh kolaborasi semua elemen bangsa untuk mencegah dan mengatasi persoalan tersebut serta berbagai upayanya harus dilakukan secara terus menerus.
“Artis-artis ini akan membuka semuanya, kenapa terlibat dan pencegahan berikutnya untuk menyelamatkan generasi betikutnya,” kata dia.
Para musikus yang menjadi objek fotografi dalam pameran ini, di antaranya pernah terjerumus menggunakan Narkotika. Mereka menyampaikan bagaimana melawan dan bangkit dari ketergantungan pada barang haram tersebut.
“Pameran foto ini menggambarkan artis-artis kita yang sudah kita kenal. Rencananya nanti di akhir tahun, foto-foto ini akan kita bukukan, bukti-bukti ini untuk histori bagi generasi selanjutnya,” kata dia.
Sedangkan hasil penjualan dari foto-foto yang dipamerkan dan donasi akan disumbangkan kepada anak-anak yang terdeteksi HIV/AIDS di bawah naungan Sahabat Foundation (syair.org).
“Ini semuanya dilaksanakan merupakan tridarma perguruan tinggi kita, pengabdian masyarakat,” ujarnya.
Ketua Program Doktoral Hukum dan Direktur Pascasarjana Unbor, Prof. Dr. Faisal Santiago, S.H., M.M., mengharapkan pernyataan para musikus yang terpampang di samping foto dapat mengedukasi masyarakat mengenai bahaya narkotika dan dukungan terhadap ODHA serta pencegahan HIV/AIDS.
“Kerja sama Univrsitas Borobudur dengan teman-teman pegiat ini merupakan hal luar biasa ?untuk menjadikan Indonesia Emas seperti disampaian Pak Rektor, tahun 2045 Indonesia bebas dan besih dari HIV dan narkotika,” katanya.
Penasihat Sahabat Foundation, Harry Koko Santoso, menyampaikan terima kasih kepada Unbor yang memberikan perhatian terhadap bahanya narkotika dan mencegah penularan HIV/AIDS.
“Ini luar biasa, dunia pendidikan menjadi ujung tombak. Banyak yang kami datangkan, kita menjadi semangat ke depan lebih baik. Semoga ini menjadi dukungan bagi musisi agar tetap bisa berkarya dan jauh dari narkoba dan HIV,” katanya
Koko mengungkapkan pihaknya telah banyak menggandeng musikus, khususnya legend di komunitasnya untuk bersama-sama menyampaikan edukasi bahanya narkoba dan HIV/AIDS.
“Kalau tadi ada 23 artis [yang fotonya dipamerkan] mereka mewakili 23 komunitas. Bayangkan ada puluhan ribu bahkan jutaan orang yang terlibat di sana,” ujarnya.
Namun demikian, perlu kolaborasi semua elemen bangsa, termasuk dunia pendidikan untuk menyosialisasikan bahaya narkotika dan HIV/AIDS kepada masyarakat, khususnya anak-anak muda.
“Bahwa masalah narkoba dan HIV/AIDS menjadi PR, bukan hanya musisi tapi juga bangsa,” ujarnya.
Adapun para puluhan musikus yang fotonya dipamerkan di Unbor, di antaranya Hotma Roni Simamora dari Float, I Gede Robi Supriyanto gitaris dan vokalis Navicula, Kaka vokalis Slank, Bimbim drumer Slank, Boris Simanjuntak gitaris The Flowers, Andre Tiranda gitaris Siksakubur, Agustinus Gusti Nugroho (Nugie), Fariz RM, Eet Sjahranie, Giox, Rebecca Soejatie Reijman, Endah & Rhesa, Shandy drumer Pas Band, Edwin Marshal Syarif gitaris Cokelat, dan Gugun GBS.