Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM), Supomo meyakini bahwa penyaluran dana bergulir untuk koperasi sektor riil mencapai 40% pada akhir tahun 2023 ini.
Ia menyebut, prediksi itu sudah melebihi target penyaluran dana bergulir bagi koperasi sektor riil di tahun 2023 ini yang hanya 30%. Pasalnya, pada Agustus 2023 saja, penyalurannya sudah lebih dari 35%.
"Kita ada program inkubator yang mendorong koperasi-koperasi sebagai agregator para UKM-UKM produktif. Sehingga pertumbuhannya semakin cepat. Jadi nanti ada simpan pinjamnya, ada juga yang menampung hasil dari produksinya mereka," katanya usai acara HUT ke-17 LPDB-KUMKM di Jakarta, Jumat (18/8).
Supomo juga mengatakan bahwa di tahun 2023 ini, pihaknya mulai diarahkan untuk memprioritaskan sektor pangan. Pada awal Juni 2023 lalu, LPDB menggandeng PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) untuk menyalurkan dana kepada koperasi-koperasi dengan anggota petani tebu.
"Perang Rusia-Ukraina dampaknya itu kan pada pangan dan energi. Sehingga mau tidak mau ketahanan pangan, kemandirian pangan Indonesia harus kita galakkan," ujarnya.
Selain itu, LPDB-KUMKM juga saat ini sedang merancang kerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food. Koperasi-koperasi binaan ID Food nanti akan diberikan pembiayaan sehingga bisa memenuhi pembayaran kepada para petani pangan.
"Off taker-nya RNI. LPDB ini ada di tengah, memfasilitasi koperasi sebagai agregator, dan kita akan mendukung pembiayaan kepada koperasi. Koperasi ini akan aman, karena sudah ada off taker yang jelas," jelas Supomo.
Diketahui, penyaluran dana bergulir di tahun ini, hingga Juli 2023 tercatat mencapai Rp1 triliun kepada 129 mitra koperasi. Penyaluran melalui pola konvensional sebesar Rp656,24 miliar kepada 85 mitra dan melalui pola syariah sebesar Rp350,16 miliar kepada 44 mitra.
Supomo meyakini, melalui upaya pendampingan dan permodalan dana bergulir terhadap KUMKM, LPDB mampu mencapai target penyaluran di tahun 2023 sebesar Rp1,8 triliun.