Semarang, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah merilis pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada triwulan II (April-Juni) 2023 mencapai sebesar 5,23%.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah (Jateng), Rahmat Dwisaputra menyatakan pertumbuhan ekonomi Jateng lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 5,17%. “Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Jateng didorong kinerja investasi yang ikut menyumbang sebesar 1,83 persen,” katanya dalam rilis, Kamis (17/8).
Guna melanjutkan tren pertumbuhan ekonomi ini, lanjut Rahmat, BI Jateng bersama Pemerintah Provinsi Jateng kembali menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2023.
CJIBF 2023 mengangkat tema “Circular Economy for Central Java Sustainable Growth”, bertujuan untuk menawarkan berbagai proyek ready to offer terutama yang telah menerapkan prinsip circular economy di Jateng kepada penanam modal baik dalam maupun luar negeri.
Sebanyak 21 peluang investasi ditawarkan kepada calon investor pada ajang CJIBF 2023 meliputi pengembangan energi terbarukan, pariwisata, hingga pengembangan sumber daya alam di pesisir utara, dan selatan Jawa dengan nilai mencapai lebih dari Rp100 triliun.
“Guna mendukung pencapaian hasil investasi yang tinggi, CJIBF telah melakukan serangkaian agenda pendahuluan antara lain, kunjungan ke kedutaan besar Thailand dan Korea Selatan serta kepada pelaku usaha, pemerntah daerah,” ujar Rahmat.
Ajang CJIBF akan menghadirkan one on one meeting, business forum, investor dinner, dan investment tour yang akan digelar di Kawasan Candi Borobudur Magelang pada tanggal 21-22 Agustus 2023.
Kepala Deputi Kantor Perwakilan BI Jateng, Ndari Surjaningsih menambahkan, Jateng menjadi salah provinsi paling banyak diincar para pengusaha dari Korea Selatan.
Sektor industri yang paling banyak berasal dari Korea Selatan di antaranya adalah industri alas kaki, kimia, keramik dan baterai motor listrik. “Sampai semester I (Januari-Juni ) 2023 nilai investasi dari Korea Selatan ke Jateng mencapai kurang lebih US$98,4 ribu,” ujarnya.