Jakarta, Gatra.com- Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) kembali menggelar ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2023 untuk para peserta didik jenjang SD, SMP, SMA, dan Berkebutuhan Khusus.
Mengambil tema Merdeka Berprestasi, Talenta Seni Menginspirasi, ratusan siswa dari berbagai provinsi hadir langsung di Jakarta untuk mengikuti tahap final FLS2N. Mereka adalah 10 terbaik perwakilan provinsi yang telah mengikuti tahap semifinal secara daring.
Menurut Kepala BPTI Asep Sukmayadi, FLS2N 2023 merupakan implementasi kebijakan manajemen talenta nasional di bidang seni budaya, sekaligus implementasi merdeka belajar dan pendidikan karakter.
"FLS2N merupakan sarana untuk memindai potensi talenta masa depan di bidang seni budaya sekaligus sarana belajar menggali potensi diri siswa dan mengujinya hingga meraih prestasi. Kita meyakini bahwa setiap anak itu unik sehingga mereka harus diberi kemerdekaan untuk dapat mengaktualisasikan potensi dan bakatnya secara sistematis hingga meraih prestasi dan menjadi inspirasi," ujar Asep Sukmayadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/8).
Ia berharap FLS2N juga dapat menjadi sarana untuk memupuk semangat kebangsaan di antara siswa dari seluruh Indonesia dan sarana saling mengapresiasi khasanah bakat dan keunggulan talenta yang berbasis budaya bangsa yang adiluhung dan unik. Mereka kelak akan menjadi talenta-talenta masa depan industri kreatif Indonesia dan menjadi para pemimpin di bidangnya.
Di tengah perhelatan, salah satu juri menyanyi di jenjang pendidikan berkebutuhan khusus yakni musisi Nuraini Sukoningrum Tamam atau lebih dikenal dengan Nina Tamam mengatakan, keikutsertaannya sebagai juri dalam ajang bergengsi FLS2N merupakan kali ketiga.
Di setiap perhelatan, ia selalu menemukan kejutan baru dan itu membuatnya terkesima dengan bakat peserta didik. "Aku selalu amaze terhadap kebisaan mereka untuk menyanyi. Buat aku, temen-temen di tuna netra, rasanya itu lebih peka dan aku amaze melihat itu," ujar Nina antusias.
Ia menilai, peserta didik yang memiliki bakat di bidang seni kini sudah menyebar di berbagai daerah dan tidak hanya terpusat di kota besar saja. Itu terlihat sejak babak semifinal yang ia ikuti.
"Ada siswa yang berbakat bahkan berasal dari luar Pulau Jawa yang menonjol. Anak-anak ini kalau mau diasah lebih lanjut lagi, ada lho yang berbakat seperti Putri Ariyani," ujarnya meyakinkan.
Pada FLS2N 2023 tercatat ada 165.632 siswa Indonesia berprestasi yang mendaftar di ajang ini. Mereka berasal dari 38.578 sekolah yang tersebar di 454 kabupaten/kota dan 8 sekolah Indonesia di luar negeri.
Melaju ke babak semifinal, terjaring 5.841 peserta dengan rincian di jenjang SD sebanyak 296 peserta, SMP sebanyak 532 peserta, SMA sebanyak 4.294 peserta, SMK 518 peserta, dan berkebutuhan khusus 333 peserta.
Usai melewati penilaian yang ketat, sebanyak 655 peserta berhak melenggang ke tingkat nasional. Mereka terdiri dari tingkat SD sebanyak 80 peserta, SMP 140 peserta, SMA 205 peserta, SMK 140 peserta, dan berkebutuhan khusus sebanyak 90 peserta.
Penyelenggaraan FLS2N di jenjang pendidikan dasar dan berkebutuhan khusus berlangsung pada 14-19 Agustus 2023, sedangkan pada jenjang pendidikan menengah akan berlangsung pada 21-26 Agustus 2023, semuanya berlangsung di Jakarta.
Di tingkat SD, para finalis terbagi dalam lima kategori yakni menyanyi solo, gambar bercerita, seni tari, pantomim, dan kriya.
Di jenjang SMP, para finalis akan berlomba di bidang menyanyi solo, kreativitas musik tradisional, ensambel musik: satu gitar dan satu alat musik lainnya, ilustrasi, tari kreasi, dan pantomim.
Di tingkat berkebutuhan khusus (PDBK) terdapat tujuh cabang lomba yakni cipta dan baca puisi, cipta komik strip, desain grafis, menyanyi, melukis, MTQ, dan pantomim.
Di tingkat SMA, terdapat 14 cabang lomba yakni baca puisi, instrumen solo gitar, monolog, tari kreasi, menyanyi solo, desain poster, film pendek (fiksi), kriya, komik digital, cipta lagu, cipta puisi, jurnalistik, fotografi, dan menulis cerpen.
Sedangkan di tingkat SMK, terdapat delapan cabang lomba yakni menyanyi solo, instrumen solo, film pendek (fiksi), tari kreasi, monolog, kreativitas musik tradisional, cipta lagu, dan kriya.
Para juri yang terlibat di ajang ini antara lain, Septian Dwi Cahyo (pantomim), Dian HP (menyanyi solo), Jubing Kristianto (instrumen solo gitar), Jose Rizal Manua (baca puisi), Nungki Kusumastuti (tari kreasi).
FLS2N tahun ini dihelat di sejumlah ruang keramaian bekerjasama dengan PT Jaya Ancol. Sejumlah cabang lomba pertunjukan dan penciptaan akan dihelat di Dunia Fantasi (Dufan). Ini pertama kalinya diselenggarakan sehingga akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan para peserta yang datang dari seluruh Indonesia. Mereka belajar menjadi bagian dari dunia penuh fantasi dan imajinasi yang disaksikan langsung oleh masyarakat.