
Oleh: Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman*
“Bahwa kemerdekaan satu negara, yang didirikan diatas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga.”
(Panglima Besar Jenderal Soedirman)
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah peristiwa yang sangat penting dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Menjadi merdeka merupakan dambaan dari seluruh rakyat Indonesia yang pada masa itu, rela meraihnya dengan mengorbankan jiwa dan raga, tidak hanya untuk lepas dari penjajahan, namun lebih penting dari itu, yaitu merdeka berarti bahwa Bangsa Indonesia juga sederajat dengan Bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memasuki usianya yang ke 78 pada tanggal 17 Agustus 2023 ini. Usia yang seharusnya sudah cukup matang untuk mengaktualisasikan diri sebagai sebuah negara kesatuan, yang ditopang oleh pilar ke-bhineka tunggal ika-an. Namun, tidak dipungkiri bahwa potensi ancaman yang semakin kompleks dan multidimensional akan terus berkembang salah satunya melalui perkembangan ilmu teknologi.
Menghadapi persoalan tersebut pada saat ini, masyarakat Indonesia pada umumnya menyadari bahwa ancaman terhadap kedaulatan negara telah menyebar dengan mudah, di antaranya adalah adanya arus informasi negatif melalui jejaring sosial yang terbukti mempengaruhi pemikiran dan perilaku masyarakat.
Fenomena tersebut berkembang dan membawa dampak degradasi nilai-nilai Pancasila dalam jiwa bangsa Indonesia, sehingga semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta nilai-nilai musyawarah untuk mencapai mufakat saat ini memudar dan digantikan oleh ego sektoral. Kondisi ini merupakan lahan yang sangat subur untuk tumbuh dan semakin progresifnya paham intoleransi dan radikalisme.
Peringatan hari kemerdekaan kita yang ke-78 pada tanggal 17 Agustus tahun ini dapat dijadikan momentum untuk menegakkan eksistensi TNI Angkatan Darat sebagai garda terdepan dan benteng terakhir negara dalam menjaga dan mengawal kedaulatan NKRI dari segala bentuk ancaman dan gangguan.
Keberadaan prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat di mana pun bertugas dan berada, harus mampu menjadi suri teladan dan menumbuhkan sikap semangat persatuan serta membangkitkan tekad bagi masyarakat di sekitarnya dalam menggelorakan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa serta dituntut agar senantiasa mampu menjadi motivator dan inspirator dalam membangun dan menstimulasi kembali rasa nasionalisme, militansi dan jati diri sebagai bangsa, yang terhormat dan bermartabat.
Tidak sampai di situ, TNI AD sebagai alat negara merupakan patriot NKRI dengan berpedoman pada perintah Presiden RI untuk menyukseskan program pemerintah di bidang perekonomian negara dengan menjabarkan melalui kebijakan-kebijakan maupun dalam wujud langkah nyata.
Berbagai program telah dicanangkan oleh TNI Angkatan Darat untuk menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia salah satunya mendukung penuh untuk mewujudkan Pembangunan Nasional dalam keberhasilan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Beragam permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini membutuhkan solusi terbaik dari semua komponen bangsa, terlebih kesulitan dan tantangan pasca pandemi Covid-19 yang berdampak di berbagai sendi kehidupan, di antaranya krisis ekonomi, krisis energi, ketahanan pangan, serta permasalahan lainnya, TNI Angkatan Darat tidak tinggal diam dan tidak ketinggalan untuk mengambil peran sesuai dengan tugas, tanggung jawab meskipun dalam kondisi keterbatasan kemampuan anggaran. Perlu diketahui mulai tahun 2020 sampai dengan sekarang TNI AD tidak luput dari kebijakan refocusing dan realokasi anggaran yang pastinya berdampak pada kemampuan anggaran, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan tekad untuk membantu mengatasi permasalahan bangsa.
Apa pun yang dilakukan TNI Angkatan Darat itu hanya sebagian kecil yang bisa diperbuat bagi kepentingan bangsa dan negara. Semua dilandasi oleh ketulusan untuk membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat, serta sebagai komitmen yang kuat tidak hanya sekadar mengabdi bagi masyarakat, bangsa dan negara, tetapi bagaimana bisa mewujudkan dengan tindakan nyata yang bermanfaat dan dapat dirasakan.
“TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi.” Ingat!!! “Sekecil apapun kebaikan yang kamu lakukan, akan menjadi riak-riak yang tidak berujung, Namun sebaliknya, sekecil apapun keburukan yang kamu lakukan akan menjadi awal bagi keburukan-keburukan berikutnya. Jadi teruslah berbuat kebaikan dimanapun berada.”
Implementasi dari semua ini yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang berdampak terhadap kesejahteraan rakyat, agar mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat kepada TNI Angkatan Darat.
Sementara itu, menjelang tahun politik 2024 yang semakin dekat, TNI Angkatan Darat dituntut untuk tetap konsisten menjaga netralitasnya sebagai alat negara di bidang pertahanan. Politik yang dijalankan TNI adalah politik negara. Artinya, apa pun yang dilakukan TNI senantiasa berdasar pada kebijakan dan keputusan politik negara serta kesepakatan bangsa melalui mekanisme konstitusional. Untuk itu, TNI Angkatan Darat akan tetap teguh membangun dirinya menjadi tentara yang profesional, modern, akuntabel dan transparan. Hal ini penting dilakukan sebagai salah satu wujud nyata partisipasi untuk mendukung tegaknya demokrasi Pancasila.
Kita pun harus menyadari bahwa politik dan pembangunan ekonomi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan ekonomi tidak dapat berlangsung dengan baik tanpa didukung oleh stabilitas politik yang kuat dan stabil, begitu pula sebaliknya. Demikian juga, situasi keamanan nasional akan stabil manakala perkembangan politik dan ekonomi dapat berlangsung lancar, sejajar dan saling melengkapi. Di sinilah peran penting TNI AD dan segenap komponen bangsa lainnya untuk mendukung pembangunan stabilitas politik dan ekonomi nasional yang sehat, guna mencapai tujuan pembangunan nasional di masa depan yaitu terwujudnya Indonesia Emas.
Komitmen ini sejalan dengan tema peringatan Hari Kemerdekaan kali ini, yaitu “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”. Makna dari tema ini tidak lain adalah tekad kita semua untuk memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus tema ini juga merefleksikan semangat Bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan perjuangan dan pembangunan, berkolaborasi bersama memanfaatkan momentum ini untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Dengan pencapaian yang telah diraih, menjadikan posisi Indonesia menguntungkan dalam melanjutkan gerak pembangunan negara. Ini adalah aksi nyata yang progresif. Jangan biarkan momentum ini berhenti, lanjutkan pembangunan dengan semangat 'estafet'.
Dengan semangat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 pada tahun ini, saya mengajak seluruh elemen komponen bangsa untuk melaju bersama dan menggelorakan semangat perjuangan. Selayaknya olahraga estafet, yang merefleksikan semangat kolektif, berharmoni, berkolaborasi serta sinkronisasi irama gerak dan sinergi pikiran dari tiap-tiap pelari untuk satu tujuan. Menghasilkan energi gerak untuk bangsa Indonesia agar laju momentum ini Terus Melaju untuk Indonesia Maju.
Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia
*Kepala Staf Angkatan Darat
Jenderal TNI Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat pada 19 November 1965. Menyelesaikan pendidikan sampai dengan SMA di Kota Bandung, dan lulus tahun 1985 kemudian menempuh pendidikan di Akademi Militer, Magelang. Beliau dilantik sebagai Perwira pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan dua Korps Infanteri.
Jenderal TNI Dudung telah berhasil menempuh berbagai pendidikan militer dan pendidikan tinggi, seperti Susarcab Infanteri, Kursus Lanjutan Perwira (Suslapa) Infanteri, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), hingga Lemhanas RI. Untuk pendidikan umum lanjutan, Jenderal Dudung menyelesaikan program Sarjana di tahun 2010, Pasca Sarjana pada 2013 dan pada tahun 2023 ini Jenderal Dudung telah menempuh program Doktor Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti dengan menyandang predikat Cum Laude pada konsentrasi Strategic Management pada penelitian dengan Judul “’Pengaruh Strategic Leadership Style Dan Green Human Resource Management Terhadap Management Performance Kodam Jaya Yang Dimediasi Oleh Teamwork Management.