Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bicara mengenai peluang duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pemasangan keduanya berpotensi menuai kemenangan dalam kontestasi politik mendatang.
Dalam surveinya, LSI Denny JA mencatat bahwa simulasi pasangan Prabowo-Gibran dapat menuai angka elektabilitas yang lebih tinggi dibanding simulasi pasangan Prabowo dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto maupun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Termasuk ketika dipertemukan dengan pasangan simulasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno serta Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bahkan, elektabilitas pasangan simulasi Prabowo-Gibran hampir dapat menyamai elektabilitas pasangan calon simulasi Prabowo dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Adapun, pasangan Prabowo-Gibran tercatat bisa memperoleh suara 38,8 persen atau sangat tipis di bawah Prabowo-Erick dengan 38,9 persen.
"[Dari sisi lain], popularitas Gibran paling tinggi, [yakni] sebesar 66,5 persen, dibandingkan Erick, Airlangga dan Muhaimin," kata Pembicara LSI Denny JA Ardian Sopa dalam rilis survei yang dikutip hari ini, Selasa (15/8).
Adapun, dalam konteks popularitas, Erick tercatat menempati posisi kedua di bawah Gibran dengan 61,8 persen. Sementara itu, Airlangga yang berada di urutan ketiga dalam popularitas daftar kandidat cawapres Prabowo berhasil memperoleh 52,3 persen suara. Posisinya disusul oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di urutan terakhir dengan 43,1 persen.
Berdasarkan survei tersebut, Ardian Sopa menjelaskan ada sejumlah alasan yang mendasari munculnya nama Gibran sebagai sosok kandidat cawapres Prabowo favorit masyarakat. Salah satunya adalah popularitas tadi.
“Gibran lebih dikenal dan lebih disukai, kuat di Jateng sebagai basis utama Ganjar, kuat di Generasi Z dan Milenial serta Asosiasi kuat dengan Jokowi populer,” papar Ardian.
Sebagai informasi, survei LSI Denny JA itu dilakukan pada periode 3—15 Juli 2023 dengan sampel sebanyak 1200 responden yang dipilih dengan metode multi-stage random sampling. Adapun, survei tersebut dilakukan melalui metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner, serta memiliki margin of error sebesar 2,9 persen.