Jakarta, Gatra.com - Lembaga Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok calon presiden (capres) dengan elektabilitas tertinggi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Bahkan, tren elektabilitasnya disebut terus mengalami peningkatan.
"Namanya meroket meninggalkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan (Mantan Gubernur DKI Jakarta) Anies Baswedan," kata Pembicara LSI Denny JA Ardian Sopa, dalam rilis survei yang dikutip hari ini, Selasa (15/8).
Dalam survei itu, Prabowo tercatat menempati urutan pertama dalam tangga bursa capres 2024, dengan perolehan total 38,2 persen dukungan. Sementara itu, Ganjar Pranowo stagnan di urutan kedua dengan 35,3 dengan, sedangkan Anies menempati posisi ketiga dengan 18,4 persen suara.
"Bila menengok capaian elektabilitas pada semester pertama 2023, Prabowo menjadi satu-satunya capres yang mengalami pertumbuhan dukungan," ujar Adian.
Dalam catatan LSI Denny JA, suara masyarakat untuk Prabowo terus menanjak sejak Januari 2023 silam. Ketika itu, Prabowo hanya memperoleh 25,4 persen elektabilitas. Namun, angka itu segera meningkat menjadi 33,9 persen pada Mei 2023. Perolehan angka elektabilitas itu pun kembali naik menjadi 34,3 persen pada Juni 2023, dan meroket ke angka 38,2 persen pada Juli 2023.
Kontradiktif dengan perolehan elektabilitas dua pesaing utamanya yang cenderung stagnan. Bahkan, dalam beberapa survei, tren elektabilitas Ganjar dan Anies tercatat berada dalam pola menurun.
Ganjar yang sempat meraih elektabilitas 37,8 persen pada Januari 2023 terus mengalami penurunan sekitar 6 persen pada Mei dan Juni 2023. Kemudian, ia harus puas dan stagnan pada 35,3 persen di bulan Juli 2023.
Sementara itu, Anies Baswedan terbilang "konsisten" di posisi ketiga pada setiap survei. Pada Januari, Mei dan Juni 2023, ia sempat meraih sekitar 20 persen suara. Namun pada Juli 2023, elektabilitasnya turun menjadi 18,4 persen.
Sebagai informasi, survei LSI Denny JA itu dilakukan pada periode 3 - 15 Juli 2023 dengan sample sebanyak 1200 responden yang dipilih dengan metode multi-stage random sampling. Adapun, survei tersebut dilakukan melalui metode wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner, serta memiliki margin of error sebesar 2,9 persen.