Padang, Gatra.com - Provinsi Sumatera Barat menggelar Festival Anak dan Kampanye Anti Kekerasan bagi Perempuan dan Anak. Kegiatan puncaknya bakal digelar pada 18-19 November 2023 mendatang dengan beragam kegiatan.
Festival yang diiniasiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sumbar ini, ialah rangkaian Hari Anak Nasional Internasional, 1 Juni 2023 dan Hari Anak Nasional, 1 Juli 2023.
"Kita berharap, festival ini memberikan edukasi pentingnya perlindungan terhadap anak dan perempuan, terutama di Sumbar," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat meluncurkan festival itu, pada Minggu (13/8).D
Dalam sambutannya, Audy mewanti-wanti agar anak-anak di Sumbar tak menyentuh narkoba atau obat-obat terlarang. Terlebih, generasi muda kini menjadi incaran atau mangsa bagi pengedar dan pihak yang tak bertanggungjawab.
"Cara mudah menghancurkan generasi muda itu dengan narkoba. Jadi jangan sekali-sekali menyentuh narkoba. Sekali menyentuh, tamat riwayat masa depan generasi kita semua," tegas Wagub Sumbar itu.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumbar, Harneli Bahar mengimbau generasi muda untuj mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satunya, dengan memberikan pendidikan dan kasih sayang kepada anak.
"Kalau sukses memberikan perhatian, pendidikan dan kasih sayang, fungsi dari keluarga dapat berjalan baik, Indonesia akan kuat nantinya. Peran orang tua sangat dibutuhkan, tuturnya.
Harneli juga mengingatkan, agar generasi muda, terutama anak-anak dijauhkan dari pergaulan bebas. Apalagi, membiarkan anak-anak mengalami kekerasan, pelecehan, hingga menyentuh barang haram bernama narkoba.
"Jangan hancurkan masa depan anak-anak. Stop kekerasan, stop pelecehan. Jangan rusak otak anak dengan tontonan pornografi, hindari pergaulan LGBT," ujarnya.
Kepala DP3AP2KB Sumbar, Gemala Ranti menyampaikan, Festival Anak dan Kampanye Anti Kekerasan bagi Anak dan Perempuan 2023 ini, tujuannya untuk menjawab atas kegelisahan yang terjadi di tengah masyarakat akhir-akhir ini.
Menurutnya, saat ini semua orang sibuk dengan diri sendiri, hilangnya budaya tegur-sapa dalam keluarga, apalagi dengan masyarakat. Maka untuk mengembalikan itu, pihaknya menggelar Festival Anak bertema "Pertemuan di Taman Bermain" ini.
"Melalui Festival Anak ini, kami mengajak anak-anak dan orang terdekat dengan anak bertemu di taman bermain, selama dua hari di halaman Istana Gubernur Sumbar," jelasnya.
Dia menilai, festival ini bentuk pentingnya bagi orang tua dalam memperhatikan tumbuh-kembang seorang anak. Salah satunya dengan menyediakan waktu, dan taman bermain bagi anak-anak agar bisa belajar, berekspresi, dan berkreativitas.
"Memang penting mengenalkan teknologi terbaru ke anak-anak, tapi menyediakan waktu untuk bermain di ruang publik juga tak kalah pentingnya," sebut Gemala.
Diketahui, Festival Anak dan Kampanye Anti Kekerasan bagi Anak dan Perempuan 2023 ini juga menyuguhkan beragam kegiatan. Mulai dari kelas bermain kreativitas, pameran karya seni dan kerajinan tangan, pameran arsip dan visual prestasi anak di Sumbar.
Kemudian, bakal ada temu ramah, kegiatan literasi, UMKM dan bazar. Termasuk juga digelar sejumlah lomba, seperti lomba seni kolase, tari kreasi, musik akuistik, vlog dan penghargaan Forum Anak Sumbar, yang bakal dinilai kurator.
Peluncuran Festival Anak dan Kampanye Anti Kekerasan bagi Anak dan Perempuan ini, juga ikut dihadiri ratusan pegiat Forum Anak, yakni generasi muda dari perwakilan 19 kabupaten dan kota se-Sumbar.