Jakarta, Gatra.com - Emiten BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) cetak rugi bersih sampai dengan Semester I 2023 sebesar US$ 37,39 juta atau setara dengan Rp 560,88 miliar (asumsi kurs Rp 15.000/US$), dengan dalih beban utang perusahaan masih tinggi yaitu US$ 59,33 juta.
Saepullah selaku koordinator Rumpun Keluarga Mahasiswa Banten (Rukmaban) mengatakan hal ini adalah bentuk ketidak mampuan Direktur Utama PT Krakatau Steel yaitu Purwono Widodo dalam mengelola perusahaan.
"Sejumlah 560,8 Miliar adalah kerugian yang besar, dan itu membuktikan bahwa Dirut PT Krakatau steel tidak mampu mengelola perusahan emiten BUMN ini," ujar Saepullah dalm keterangan yang diterima, Minggu (13/8/2023).
Selain itu, Saepullah meminta kepada Menteri BUMN yaitu Erick Thohir agar segera memecat Dirut PT Krakatau steel tersebut beserta jajaran direksi lainnya oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dan rekam jejak yang jelas.
"Jika sudah begini tidak ada solusi lain lagi selain mencopot Dirut PT Krakatau Steel yaitu Purwono Widodo, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Yaitu Tardi, Agus Nizar Vidiansyah selaku Direktur Pengembangan Bisnis Djoko Mulyono Direktur Infrastuktur, Melati sarnita Direktur Komersial dan Sriyani Puspita Kinasih selaku Direktur ESDM, mereka semua memiliki tanggung jawab atas semua ini, maka oleh karena itu kami selaku Mahasiswa Banten akan berupaya menyampaikan hal ini kepada Menteri BUMN agar segera bertindak," tegasnya
Terakhir Saepullah menegaskan bahwa ia beserta anggota Rukmaban lainnya akan melakukan Aksi Demonstrasi ke kantor Menteri BUMN secepatnya jika hal ini dibiarkan berlarut-larut.
"Tentunya kita tidak akan tinggal diam, saya akan kumpulkan Mahasiswa di lingkup Provinsi Banten untuk menggeruduk Kantor BUMN dan menuntut agar Dirut Krakatau Steel dan direksi lainnya segera dicopot," pungkasnya.