Bangkalan, Gatra.com - Persija Jakarta akan melakoni laga tandang melawan tuan rumah Madura United di laga pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024. Pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Ahad (13/8) malam.
Pelatih Persija, Thomas Doll menyebut padatnya jadwal mulai membuatnya harus fokus pada terhadap pemulihan para pemainnya. Pelatih berkebangsaan Jerman itu akhirnya membagi dua grup dalam persiapannya melawan Madura United.
“Yang terpenting setelah melawan Borneo FC adalah masa pemulihan para pemain,” ujar Thomas.
“Seperti yang kita tahu jadwal liga sedang padat. Jadi kami membagi tim menjadi dua. Satu untuk pemulihan, satu lagi fokus latihan fisik dan taktikal,” tambahnya.
Thomas berharap walau latihan singkat, timnya dapat menunjukkan permainan yang berkualitas.
“Kami mengadakan latihan terakhir di Jakarta dan langsung berangkat ke Surabaya. Saya harap kami mampu memperlihatkan kualitas tim,” ucap Thomas.
Sementara pemain belakang Persija, Hansamu Yama Pranata, mengungkapkan persiapan rekan-rekan timnya untuk bertandang ke markas Madura United. Hansamu menilai, walau jeda dari pertandingan sebelumnya hanya tiga hari, persiapan Macan Kemayoran berjalan lancar.
Selain fokus pada pemulihan kondisi fisik pemain, latihan taktik dan strategi khusus untuk menghadapi tuan rumah pun dilakukan.
“Persiapan alhamdulillah lancar walaupun setelah melawan Borneo FC waktunya singkat. Di Jakarta, kami menjalankan program recovery dan latihan taktikal. Semoga kami bisa membawa pulang hasil terbaik untuk Persija,” kata Hansamu.
Hasamu turut mengomentari kondisi Madura United di mana ada beberapa pemainnya yang absen akibat cedera.
“Menurut saya tak jadi masalah. Mungkin Madura United akan mempersiapkan pemain lain untuk menggantikan pemain mereka yang tak bisa bermain,” tuturnya.
“Di samping itu, kami pun ada pemain yang absen. Andritany (Ardhiyasa) yang tak bisa tampil. Semoga pertandingan berjalan baik,” ujar Hansamu lagi.
Kiper sekaligus kapten Persija, Andritany, mendapatkan sanksi Komisi Disiplin PSSI karena dinilai melakukan gerakan tambahan menendang pemain lawan dan luput dari perhatian perangkat pertandingan. Alhasil, dirinya dilarang bermain sebanyak satu kali dan denda Rp10.000.000.