Sleman, Gatra.com - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) dikenalkan pada industri pupuk melalui coworking space yang dihadirkan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).
Coworking space ini merupakan bentuk kolaborasi dan kemitraan strategis antara akademisi dan praktisi dunia industri untuk mencetak SDM kompeten.
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta menyatakan coworking space ini wujud kesinambungan kontribusi Pupuk Kaltim terhadap kemajuan pendidikan melalui kemitraan strategis bersama UGM.
"Fasilitas yang kami resmikan Selasa (8/8) lalu terdiri dari empat ruang, dilengkapi berbagai informasi umum maupun teknis seputar Pupuk Kaltim," jelas dia, Sabtu (12/8).
Selain sebagai penunjang pembelajaran, fasilitas ini juga menjadi gambaran dunia industri bagi mahasiswa. Hal ini agar mahasiswa memiliki wawasan tentang beroperasinya industri pupuk.
"Dengan begitu, mahasiswa semakin terdorong dan mampu melahirkan berbagai inovasi baru yang berdampak positif terhadap masyarakat dan pembangunan bangsa," ujar Hanggara.
Menurut Hanggara, sejauh ini Pupuk Kaltim telah menjalin sinergi dan kemitraan yang kuat dengan UGM pada berbagai aspek, seperti kegiatan penelitian dan program magang mahasiswa, serta kerjasama pendidikan melalui Yayasan Pupuk Kaltim (YPK) di Kota Bontang.
Untuk lingkup perusahaan, Pupuk Kaltim dan UGM juga bekerja sama menyusun berbagai proyek strategis seperti pembuatan road map Zero Waste dan Operator Training Simulator (OTS) guna mewujudkan energi bersih di Kota Bontang.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi UGM Arief Setiawan Budi Nugroho menyampaikan apresiasi atas dukungan Pupuk Kaltim terhadap peningkatan fasilitas akademik di Fakultas Teknik UGM.
“Coworking space ini menjadi sarana efektif untuk sharing knowledge antar mahasiswa maupun bersama dosen, melalui suasana pembelajaran akademik yang lebih santai guna mendorong lahirnya beragam inovasi baru di bidang industri,” katanya.
Kehadiran coworking space ini dinilai juga sesuai dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa tidak hanya dituntut menguasai bidang ilmu secara monodisiplin, tapi juga bisa memahami secara komprehensif.