Home Ekonomi Per Semester I 2023, Pembiayaan SMF Tembus Rp4,6 Triliun

Per Semester I 2023, Pembiayaan SMF Tembus Rp4,6 Triliun

Jakarta, Gatra.com– PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF semakin memperkuat komitmennya sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam mengakselerasi pengembangan ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia melalui upaya-upaya pendanaan kreatif (creative financing).

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan hal ini sesuai dengan rencana kerja tahun 2023 ini, SMF akan terus bergiat mendorong bangkitnya industri perumahan di tanah air, baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah. Hal tersebut menurutnya tercermin dalam pencapaian kinerja Peseroan di sepanjang semester I tahun 2023.

Sepanjang semester I tahun 2023, Perseroan telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp4,6 triliun, meningkat 5,38% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp4,3 triliun. Selain itu Perseroan bersinergi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) juga telah berhasil melakukan sekuritisasi pada semester I 2023 yang merupakan EBA Syariah pertama di Indonesia dengan nilai transaksi Rp325 miliar.

Baca juga: SMF Realisasikan Program Rumah Layak Huni di Mataram

Dengan capaian bisnis tersebut, secara kumulatif Perseroan telah mengalirkan dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sebesar Rp94,63 triliun yang terdiri dari penyaluran pembiayaan dan pembelian KPR sebesar Rp81,02 triliun, serta sekuritisasi KPR sebesar Rp13,61 triliun. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,87 juta debitur.

Perseroan juga aktif dalam merealisasikan penerbitan surat utang sebagai bagian dari upaya dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Sepanjang triwulan II Perseroan telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Tahun 2023 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp2 Triliun.

Obligasi ini merupakan penerbitan terakhir dari plafon penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI SMF untuk selanjutnya akan dibuka plafon penerbitan Obligasi Bekelanjutan VII SMF dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I SMF.

Sejak tahun 2009 hingga Juni 2023 SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak 52 kali dengan total Rp52,4 triliun yang terdiri dari 39 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp 47,63 Triliun, 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 Triliun dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 Miliar.

Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin Apresiasi Upaya SMF dan BSI Dongkrak Pembiayaan Perumahan Syariah

Selain itu SMF juga konsisten dalam menghadirkan pendanaan kreatif (creative financing) sebagai bagian dari upaya keberlanjutan melalui sekuritisasi aset KPR untuk menyediakan sumber pendanaan jangka menengah panjang bagi pembiayaan perumahan. Sekuritisasi dapat menjadi solusi perbankan dalam mengatasi risiko maturity mismatch dan menekan gap kepemilikan dan kepenghunian rumah di Indonesia yang dicanangkan oleh Pemerintah.

Selain itu, sejak tahun 2009 SMF telah memfasilitasi penerbitan structured product berupa Efek Beragun Aset (EBA). Hingga saat ini, SMF telah melakukan penerbitan EBA dengan aset dasar tagihan KPR sebanyak 16 kali transaksi dengan total dana yang terkumpul dari pasar modal sebesar Rp Rp13,61 triliun untuk disalurkan kepada masyarakat agar dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau. EBA yang diterbitkan oleh SMF telah teruji dan sanggup bertahan di tengah pandemi dengan rating idAAA.

Terkait optimalisasi peran dan fungsinya dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah, SMF menjaring sinergi dengan para pemangku kepentingan industri perumahan. Pada semester I 2023, SMF merealisasikan berbagai kegiatan bisnis yang merupakan implementasi dari perluasan mandat Pemerintah diantaranya yaitu, Kredit Konstruksi sebesar Rp44,89 miliar, Kredit Mikro Perumahan sebesar Rp534,6 miliar, dan Kredit Multi Guna Perumahan sebesar Rp2,1 triliun.

17