Maros, Gatra.com– Salah satu Desa Wisata terbaik di Indonesia, yakni Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mendapat dukungan pembiayaan homestay dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Homestay swakelola milik warga setempat kini dapat semakin berkembang agar dapat menggerek ekonomi Masyarakat.
Melalui kerja sama ini rencananya SMF akan mengalirkan pembiayaan homestay di Desa Salenrang dengan total aliran dana sebesar Rp 420 juta untuk 14 homestay. SMF dalam kerja sama ini berperan sebagai pemberi pembiayaan homestay milik masyarakat di desa atau lokasi wisata melalui BUMdes.
Penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan homestay yang dilakukan oleh Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dengan perwakilan pengurus BUMDes Appakabaji, Salenrang, Maros ini dilakukan bertempat di Balai Desa Salenrang, yang berada di sekitar obyek wisata Rammang-rammang, Kabupaten , Sulawesi Selatan.
Baca juga: SMF Realisasikan Program Rumah Layak Huni di Mataram
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat mengajukan permohonan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat untuk kemudian diteruskan kepadaBUMdes, dianalisis dan direkomendasikan untuk mendapatkan aliran dana.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengungkapkan bahwa Desa Salenrang merupakan desa yang memiliki potensi wisata yang berlimpah, yang dapat berkontribusi positif pada kebangkitan wisata nasional.
“Kami melihat Provinsi Sulawesi Selatan memiliki banyak potensi pariwisata prioritas yang sangat menakjubkan baik yang berbasis keindahan alam, pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat lokal,” ucap Ananta.
Baca juga: Per Juli 2023, SMF Realisasi Program Renovasi Rumah Kumuh di 21 Kota
Adapun beberapa obyek wisata terkenal di Desa Salenrang diantaranya, seperti wisata wisata Rammang-rammang yang disebut-sebut sebagai salah satu dari tiga wisata alam kars tercantik dan terpanjang di dunia selain di Cina dan Vietnam. Destinasi yang berada persis di Kecamatan Bontoa ini juga pada 7 Agustus lalu dinobatkan dalam 75 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Sebelumnya Rammang-rammang juga meraih Creative Tourism Destination Award 2022, Rammang-rammang berhasil memenangkan 2 dari 3 kategori yang dipertandingkan yaitu kategori Digital dan Youth.
Kegiatan pembiayaan homestay ini dilakukan dengan menggunakan dana program kemitraan SMF. Secara keseluruhan, SMF sendiri mendapatkan dana operasionalnya salah satunya berasal dari APBN dimana salah satu sumbernya berasal dari dana pajak yang dibayarkan masyarakat kepada negara.
Baca juga: Penawaran EBAS-SP SMF-BRIS01 Oversubscribed
Melalui program pembiayaan homestay ini, dana dari negara tersebut dikembalikan bagi kepentingan masyarakat agar terjadi perubahan baik secara sosial maupun ekonomi bagi masyarakat sekitar. Ananta berharap pembiayaan homestay SMF di Rammang-rammang dapat memberikan dampak sosial maupun ekonomi yang nyata baik bagi daerah maupun masyarakat setempat.
Salah satu Masyarakat penerima manfaat pembiayaan homestay ini adalah Naharuddin. Ia mengaku sangat bersyukur, pembiayaan homestay SMF menurutnya sangat membantunya sebagai Masyarakat lokal yang kesehariannya bergelut dengan pariwisata di Rammang-rammang.
Pria 42 tahun yang berprofesi sebagai tour guide ini berharap semoga kedepannya akan lebih banyak lagi pelaku wisata lokal yang bisa dibantu oleh SMF, dan lebih banyak penyaluran yang disertai dengan diberikan keringanan angsuran. Ia sendiri mendapatkan pinjaman lunak sebesar Rp30 juta dengan cicilan sebesar Rp575 ribu selama lima tahun.
Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin Apresiasi Upaya SMF dan BSI Dongkrak Pembiayaan Perumahan Syariah
Rencananya, Naharuddin akan menggunakan uang tersebut untuk merenovasi homestaynya. Seperti membangun teras untuk fasilitas bagi tamu yang ingin melihat sunset. Mayoritas tamu dia memang berasal dari wisatawan asing, seperti Belgia, Perancis dan Belanda.
"Harapannya akan bisa menaikkan jumlah wisatawan hingga 50 persen per bulan," ujar Naharuddin yang memulai usahanya sejak 2017 lalu tersebut. Ia mengaku bahwa omset per bulannya jika saat okupansi tinggi adalah sebesar Rp10 juta hingga 15 juta. Namun ketika sepi bisa hanya Rp1 juta saja.
Sedianya program pembiayaan homestay merupakan salah satu inisiatif startegis SMF yang telah bergulir sejak tahun 2018. Hingga semester I tahun 2023 telah membiayai 157 homestay di 17 desa wisata dengan total nilai pembiayaan sebesar Rp12,64 miliar.