Jakarta, Gatra.com – Sepuluh finalis Indonesia Mencari Founders (IMF) 2023 yang dihelat Gratyo tengah bersaing ketat untuk menjadi juara ajang tersebut dan meraih hadiah senilai Rp1 miliar.
“Akhirnya finalis sekitar 10 peserta. Jadi kita lagi di tahap finalis sekarang,” kata Yohanes G. Pauly, coach dan juri dari Gratyo Practical Business Coaching di Jakarta, pada Kamis (10/8).
Ia menjelaskan, 10 finalis pada ajang IMF kali kedua ini, memperebutkan titel juara setelah mengikuti tahapan yang cukup panjang dan bersaing ketat dengan peserta lainnya yang totalnya sebanyak 10 ribu UMKM dari berbagai bidang usaha di Tanah Air.
“Seleksinya luar biasa, dari 10 ribu ke lima ribu, lima ribu ke lima ratus, lima ratus ke seratus lima puluh sampai ke terakhir 28-an akhirnya ada finalis sekitar 10,” katanya.
Tim juri kemudian akan bekerja lagi untuk menentukan peserta paling terbaik alias juara. Ada dua faktor penting yang juga menjadi unsur penilaian, yakni repeatability atau apakah bisnisnya bisa diduplikasi dan terus semakin membesar dan scalability.
“Jadi gimana dengan effort yang sekian, tapi naiknya bisa berlipat-lipat kali ganda. Karena itu yang kita business coaching-kan di Gratyo,“ katanya.
Ia mengungkapkan, awalnya ajang ini ditargetkan hanya seribu peserta. Namun antusiasme dunia bisnis atau pelaku UMKM sangat tinggi, sehingga mencapai 10 ribu pendaftar. Peserta tahun ini meningkat tajam dari gelaran tahun lalu yang diikuti 4 ribu peserta.
“Di IMF 2023 ini, antusiasmenya semakin tinggi, terlihat dari jumlah pendaftar yang menyentuh angka 4 ribu hanya dalam waktu 2 pekan. Dalam satu bulan pendaftaran naik 10 kali lipat dari rencana awal,” ujarnya.
Yohanes mengungkapkan, tingginya jumlah peserta yang mendaftar dan berupaya untuk menjadi yang terbaik karena Gratyo memberikan hadiah senilai Rp1 miliar yang lebih dari sekadar uang.
“Yaitu kita akan kasih coaching business program di mana kalau di Gratyo itu, bisnis coach kita itu, fee-nya untuk bisa di coaching 12 bulan itu sampai lebih dari Rp1 miliar per 12 bulan,” ujarnya.
Selain itu, sang juara akan merasakan keuntungan yang signifikan dari hasil business coaching dari tim Gratyo, yakni bisnisnya meningkat tajam (scale up) dan menghasilkan keuntungan (profitable) autopilot atau bisa untung tanpa harus si pemilik terus berada di dalam usahanya.
“Artinya, bisnsinya enggak semuanya harus founder terus, kalau founder terus nanti kayak film pendek 'Johnny The Kwetiau Man'. Kita ini membantu para small medium enterprise di Indonesia, bisnis menengah, menengah besar supaya mereka bisnisnya semakin profitable autopilot,” katanya.
Yohanes menjelaskan, Indonesia Mencari Founders adalah salah satu cara Gratyo Practical Business Coaching & Gratyo BusinessVersity untuk menjangkau dan membantu lebih banyak lagi pelaku usaha menengah dan menengah kecil. “Ini adalah kompetisi yang kita bikin fun dan praktis,” ujarnya.
Owner dan juga coach Gratyo BusinessVersity, Ferry Dafira, menjelaskan, banyaknya jumlah peserta membuat tim coach terdiri dari Yohanes, Dr. Indrawan Nugroho dari CIAS, Airyn Tanu dari Passion Jewelry, Donny Pramono dari Sour Sally Group, coach Ferry Dafira bekerja ekstra keras melakukan seleksi.
“Penyeleksiannya, kita pertama lihat dulu dari bisnisnya. Kriteria bisnisnya itu dari ideation, jadi baru punya ide, juga ada kategori menengah kecil, ada menengahnya besar,” kata dia.
Tim coach melihat semua kriteria-kriteria tersebut termasuk bagaimana potensi usaha atau bisnisnya, media sosialnya hingga utamanya adalah founder atau pendirinya guna menentukan peserta mana harus diberikan coaching.
“Itu yang kita lihat, kalau skrining dari besar ke kecilnya kita melihat itu saja. Jadi waktu seleksi semifinalis ke finalis itu makin ketat ya, karena harus ketemu kita dulu, itu 10 jam ketemu mereka. Satu persatu kita tanyaiin semuanya, dan akhirnya terpilih sekitar 10,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pemenang IMF 2022 membukukan omzet 20 kali lipat meski baru mendapat 6 kali dari 12 kali coaching yang diberikan Gratyo. “Dia produksi coklat, namanya Cartenz Cocoa,” ujarnya.
Peningkatan omzet puluhan kali lipat tersebut, lanjut Ferry, karena Cartenz Cocoa menggarap pasar ekspor setelah mendapatkan coaching. Awalnya mereka bingung bagaimana caranya menggarap pasar internasional.
“Kita coaching dan kita lihat apa yang bisa dilakukan dia dulu dengan keterbatasannya. Dari praktis itu ternyata dia bisa ekspor, kita B to B saja. Habis. Itu kita cari link, sudah ekspor, sekarang sudah tembus lima negara,” katanya.
Untuk peserta IMF, lanjut Ferry, yakni UMKM dari berbagai bidang usaha di Tanah Air. Selain jumlahnya sangat banyak, bidang usahanya pun sangat vareatif dan sangat menarik.
“Keren-keren ada dari fashion, risk management company, software, kuliner, futsal dengan character building, klinik kedoktoren, produksi furniture dari recycle plastik,” ujarnya.
Adapun pemenang IMF 2023 akan diumumkan pada tanggal 26 Agustus 2023 di annual event Indonesia Founders Conference (IFC) 2023 yang rencananya akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; dan President Director dari Mayapada Healthcare Group, Grace Tahir.
Gratyo Practical Business Coaching & Gratyo BusinessVersity selama 12 tahun ini berhasil menyentuh dan membantu lebih dari 200.000 pebisnis dan calon pengusaha lewat buku mereka yang best seller berjudul “Business is FUN!” serta seminar & workshop bisnis yang setiap bulan dihadiri oleh ratusan peserta.