Home Lingkungan Repatriasi 33 Kura Kura Leher Ular Rote dari Amerika, Austria dan Singapura Tiba kembali di NTT

Repatriasi 33 Kura Kura Leher Ular Rote dari Amerika, Austria dan Singapura Tiba kembali di NTT

Kupang, Gatra.com - Sebanyak 33 kura-kura leher ular (Chelodina mccord) yang selama ini berada di Amerika Serikat, Austria lalu ke Singapura, akhirnya tiba kembali di Kupang, NTT Selasa (8/8). Kura –kura asal Pulau Rote ini menjadi korban perdagangan liar dan diselundupkan ke Amerika Serikat.

Puluhan satwa endemik asal Pulau Rote, NTT ini menempuh perjalanan panjang dari tiga negara yakni Bronx Zoo di New York, Amerika Serikat dan Austria. Kura-kura leher ular ini tiba di Mandai Nature atau Singapura Zoo di beberapa bulan lalu, kemudian menuju Kupang, dalam keadaan sehat dan selamat, pada Selasa 8 Agustus 2023.

Baca Juga: Garuda Indonesia Dukung Repatriasi Kura-kura Leher Panjang Rote

Menggunakan pesawat, hewan reptile asli Pulau Rote itu disambut haru Kepala BBKSDA NTT, Arief Mahmud dan stafnya. Untuk sementara kura-kura tersebut ditempatkan di kolam habituasi selama beberapa bulan sebelum dipindahkan ke sejumlah danau di Pulau Rote, seperti Danau Peto di Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah.

“Saya sangat terharu, karena Kura-Kura Rote merupakan satwa langkah yang populasi alamiahnya di Pulau Rote sudah diperkirakan extinct in the wild (punah di alam liar), akhirnya tiba kembali. Ini merupakan berkat Tuhan karena masih memberikan kesempatan kepada kita semua untuk menyaksikan pulanganya spesies ini dari Amerika, Austria, khususnya dari Bronx Zoo ke Singapura dan tiba di Indonesia siang hari ini,” kata Arief Mahmud.

Menurutnya, kepulangan 33 Kura-Kura Rote Leher Ular merupakan momen mengharukan bagi segenap jajaran staf dan pegawai BBKSDA NTT. Ini karena sebagai insan konservasi yang diberi amanah oleh negara, diberi kesempatan untuk dapat menyaksikan secara langsung Kura-Kura Rote Leher Ular kembali ke Indonesia.

Baca Juga: Raih Cuan Jutaan dari Hobi Pelihara Kura-kura Gurun Afrika

“Tentu kami tak lupa ucapkan ribuan terima kasih kepada pemerintah Amerika dan Pemerintah Singapura yang telah membantu mengembalikan Kura-Kura Rote ke Indonesia. Kami juga ucapkan terima kasih kepada WCS (Wildlife Conservation Society) Indonesia Program yang telah berupaya agar Kura-Kura Rote dapat kembali ke Indonesia,” jelas Arief.

Arief menjelaskan, upaya repatriasi atau pemulangan 33 kura-kura tersebut merupakan kali kedua setelah tahap pertama pada tahun 2021 lalu, dimana ada kurang lebih 12 kura-kura Rote leher ular yang dikembalikan ke Indonesia (ke Pulau Rote, red). Dari jumlah tersebut, BBKSDA NTT berusaha meningkatkan jumlah kura-kura Rote yang ada di instalasi Karangtina Hewan.

“Alhamdulillah, pada bulan Juni yang lalu dua kura-kura Rote yang tiba sebelumnya ditahap pertama, telah bertelur sebanyak dua kali. Saat ini kita memiliki 53 butir telur dan sedang dilakukan upaya penetasan di inkubator. Mungkin dalam waktu 60 hingga 90 hari kedepan, kita bisa mendapatkan bayi-bayi kura-kura Rote yang baru, yang lahir di Indonesia,” ungkap Arief Mahmud yang disambut tepuk tangan para undangan.

Mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) khususnya Dirjen KSDAE, Kasubdit Pengawetan Spesies dan Genetik, Bad’ah, mengungkapkan, bahwa kepulangan 33 kura-kura Rote ke habitatnya tersebut merupakan starting point untuk melakukan upaya-upaya konservasi, dan pemulihan populasi kura-kura Rote, yang dapat dilakukan melalui pengembangbiakan.

Baca Juga: Singapura Akan Pulangkan 26 Kura-kura Leher Ular Rote

“Pengembalian kura-kura Rote ke habitatnya hari ini, harus menjadi kebanggaan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seperti kata pak Kababes (Arief Mahmud, red) kepulangan kura-kura Rote ini mengharukan, dan kita berharap pengembalian spesies ini ke habitatnya di Pulau Rote dapat memulihkan ekosistem habitatnya di Pulau Rote,” ujar Maria.

Sementara itu, Country Director WCS, Noviar Andayani menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya KLHK dan Dirjen KSDAE serta jajaran BBKDA NTT serta seluruh pihak, termasuk maskapai penerbangan Garuda dan Balai Karangtina yang telah membantu proses pemulangan kura-kura Rote ke Indonesia, ke habitatnya.

Seperti disaksikan awak media rombongan pengantar kura-kura Rote tiba di Kantor SKW II BBKSDA NTT pada pukul 13.26 Wita, didampingi sejumlah aktivis lingkungan hidup dari Singapura yakni Mandai Nature, perwakilan DIrjen KSDAE, Perwakilan Kargo Maskapai Garuda, Balai Karangtina Hewan NTT, Angkasa Pura.

Selanjutnya pembukaan segel 3 paket box yang berisi kura-kura Rote dan penandatanganan penerimaan kura-kura Rote oleh Kepala BBKSDA NTT serta penyelesaiaan administrasi beacukai.

243