Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 tumbuh 5,17% secara year on year (yoy). Sektor Manufaktur industri Pengolahan menjadi pendorong utama ekonomi.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh.Edy Mahmud mengatakan, Pada Triwulan 2-2023 (y-on-y), Industri Pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,98%.
“Pertumbuhan ekonomi yoy sebesar 5,17 persen, sebetulnya 0,98 persen dari 5,17 persen itu disumbangkan oleh manufaktur,” kata Edy dalam dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Produk Domestik Bruto) Triwulan II 2023 dikutip Selasa (8/8).
Lebih lanjut, Edy mengatakan, sektor penyumbang kedua terbesar yang kedua adalah sektor perdagangan yang menyumbang sebesar 0,68%. Kemudian transportasi 0,63%, sektor informasi dan komunikasi (infokom) 0,51%, dan sektor yang lainnya 2,37%.
Edy juga menjelaskan, pertumbuhan Industri Pengolahan ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik dan global.
Untuk, manufaktur Makanan dan Minuman kata Edy, tumbuh sebesar 4,62% didorong oleh peningkatan produksi CPO dan CPKO serta peningkatan konsumsi makanan dan minuman saat Idulfitri dan Iduladha.
Sedangkan, manufaktur Logam Dasar tumbuh sebesar 11,49% didorong oleh peningkatan permintaan ekspor komoditas baja dan ferronickel. lalu, manufaktur Alat Angkutan tumbuh sebesar 9,66% didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan luar negeri terutama kendaraan elektrifikasi ramah lingkungan.
Dari sisi lain kata Edy, Ekonomi Indonesia semester I-2023 terhadap semester I-2022 tumbuh sebesar 5,11 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,59%.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,53%.