Jakarta, Gatra.com – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun, mengatakan, Prabowo Subianto merupakan sosok yang memenuhi kriteria untuk menjadi presiden Indonesia mendatang.
“Kriteria pemimpin bangsa yang diyakini mampu menakhodai bangsa ini ke depan ada dalam diri Pak Prabowo Subianto,” kata di Jakarta, Minggu (6/8).
PPIR menilai bahwa Prabowo telah teruji, baik secara militer maupun sipil. Keterlibatannya di Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) semakin memparipurnakan kepemimpinan beliau untuk kemudian diharapkan bisa memimpin Indonesia melalui pesta demokrasi Pilpres 2024.
Musa menyampaikan, Indonesia membutuhkan sosok Presiden mumpuni dan berani untuk menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan besar, baik di dalam dan luar negeri serta mewujudkan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Secara domestik, kita menghadapi tantangan berupa pertambahan penduduk, kemiskinan absolut, dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam (SDA),” ujarnya.
Khusus untuk pengelolaan SDA, lanjut Musa, yakni melanjutkan program hilirisasi bahan tambang atau mineral seperti yang telah dimulai di era pemerintahan Jokowi sehingga memberi nilai tambah signifikan terhadap pendapatan negara.
“Sedangkan untuk persoalan internasional, seperti krisis ekonomi, pemanasan global serta perseteruan antar negara-negara,” katanya.
Dalam acara “Ngopi Bareng Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun” bersama perwakilan masyarakat Karo se-Bogor Raya tersebut, ia menyampaikan, keputusan Prabowo menerima pinangan Jokowi untuk menjadi salah satu menterinya adalah keputusan yang sangat tepat.
Menurutnya, kiprah Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) mendapat penilaian positif sebagaimana sejumlah lembaga survei. Para responden menilai kinerja Kementerian Pertahanan (Kemanhan) merupakan salah satu kementerian terbaik.
“Itu menjadi indikator bahwa sebagai seorang negarawan, Pak Prabowo selalu melihat pada kepentingan bangsa dan negara. Baginya, kepentingan nasional segalanya di atas kepentingan pribadi,” ujarnya.
Sedangkan soal adanya pihak tertentu yang mengait-ngaitkan Prabowo dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), Musa mengatakan, belum ada satu putusan pengadilan yang membuktikan tudingan tersebut.
“Ini negara hukum dan sejauh ini tidak ada putusan pengadilan yang menyatakan bahwa Pak Prabowo melanggar HAM,” ujarnya.
Kalau melanggar HAM, lanjut dia, tak mungkin Jokowi berani meminta Prabowo untuk jadi salah satu menteri. Menurutnya, ini membuktikan bahwa tudingan itu hanya isu sempalan yang sengaja dimainkan untuk menyerang dan meruntuhkan kredibilitas Prabowo.
“Anehnya lagi, isu-isu begitu selalu muncul setiap kali mau Pilpres. Buktinya, selama jadi menteri, tak ada lagi muncul isu-isu itu,” kata pria yang juga mendapuk Ketua Dewan Pembina Pejuang Milenial Prabowo (PMP) ini.
Musa kemudian mengungkapkan kiprah Prabowo ketika bersama-sama menjalankan tugas di militar. Menurutnya, Prabowo merupakan sosok yang sangat peduli terhadap semua anak buahnya serta berani mengampil risiko seberat apapun.
“Pemimpin yang berani berdiri di depan, tidak takut bahaya dan penuh perhitungan yang matang. Juga dikenal tegas dan memiliki leadership yang disegani,” katanya.
Selain itu, nasionalisme, kebangsaan, serta komitmen Prabowo untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara sudah tidak diragukan lagi. Dia juga melarang siapapun untuk menjelek-jelekkan kandidat calon presiden 2024.
“Selalu Pak Prabowo menekankan, tidak boleh menjelek-jelekkan Capres lain. Kita cukup jelaskan ke masyarakat secara baik dan sebenar-benarnya,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Peduli Karo, Imran Sinulingga, Sekretaris Kris Kaban, menjelaskan, pihaknya memandang penting acara tersebut agar tokoh-tokoh Karo dan warga Karo pada umumnya bisa memahami secara utuh Prabowo Subianto, sehingga bisa selanjutnya menjelaskan kepada khalayak luas.
“Kami tidak melihat latar belakang politik, tapi sebagai sesama anak bangsa, tentu kita mau Pilpres 2024 bisa berjalan damai dan warga Karo bisa terlibat secara aktif,” katanya.