Home Olahraga Pecahkan 26 Tahun Puasa Gelar AJC, Pebulu Tangkis PB Djarum Diganjar Rp45 Juta

Pecahkan 26 Tahun Puasa Gelar AJC, Pebulu Tangkis PB Djarum Diganjar Rp45 Juta

Jakarta, Gatra.com – Indonesia untuk kali pertama meraih gelar juara pada sektor tunggal putri di Asia Junior Championships (AJC) 2023 yang berlangsung di Yogyakarta. PB Djarum mengganjar sang juara bonus Rp45 juta.

Indonesia meraih gelar juara setelah pebulu tangis muda PB Djarum, Mutiara Ayu Puspitasari, mengalahkan Kim Min Ji pada partai final yang berlangsung di Among Rogo Sports Hall, Yogyakarta, medio Juli lalu.

Pada laga final nomor perorangan, pemain asal Ngawi, Jawa Timur lulusan Audisi Umum PB Djarum tahun 2016 itu berhasil meredam perlawanan Kim Min Ji dua gim langsung, yakni 21-11 dan 21-17.

Mutiara Ayu sekaligus mengakhiri puasa gelar juara Indonesia di ajang tersebut selama 26 tahun. Selama puluhan tahun, kampiun di nomor ini selalu didominasi oleh pemain asal negeri Tirai Bambu, Tiongkok.

Gelar yang berhasil diraih Mutiara ini tak lepas dari performa apik dan daya juang tinggi selama ia berlaga di AJC 2023. Atas prestasi membanggakan tersebut, Bakti Olahraga Djarum Foundation memberi kucuran bonus kepada Mutiara berupa deposito senilai Rp45 juta.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, dalam keterangan pers, Sabtu (5/8), mengatakan, kemenangan Mutiara diharapkan membuka keran prestasi bagi pebulu tangkis putri Indonesia lainnya pada kejuaraan bergengsi tersebut di tahun-tahun yang akan datang.

Ia optimistis titel juara di AJC 2023 menjadi pijakan Mutiara untuk meraih gelar pada turnamen yang lebih prestisius di level dunia. Ini juga sebagai pelecut untuk meraih prestasi yang lebih tinggi.

“Kami berharap, setelah Mutiara sukses di tahun ini, pada tahun-tahun yang akan datang lahir juga pebulu tangkis putri yang menjadi juara di Asia Junior Championships,” katanya.

Senada dengan Yoppy, Ketua Pengkab PBSI Ngawi, Jawa Timur, Supeno, menyampaikan rasa bangga dengan torehan prestasi yang diukir oleh Mutiara. Warga Ngawi ini berharap, jejak Mutiara dapat diikuti oleh atlet-atlet muda lainnya sehingga kelak Kota Bambu dapat mencetak lebih banyak pebulu tangkis hebat yang bisa mengharumkan Indonesia di panggung dunia.

“Harapan kami, sesuai namanya, semoga ia dapat menjadi mutiara bagi bulu tangkis nasional dan mengukir sejarah yang lebih tinggi lagi di panggung internasional,” kata Supeno.

Sementara itu, Mutiara bangga karena berhasil meraih gelar juara pada AJC 2023, meski harus turun di dua nomor, yakni beregu dan perorangan. ?Berkat semangat dan dorongan motivasi dari penonton, teman-teman, pelatih, hingga orangtua yang menyaksikan langsung dari bangku tribun, tekad Mutiara untuk membawa kemenangan untuk Indonesia akhirnya terwujud.

“Pada babak final, saya sadar kalau saya satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa. Jadi saya termotivasi untuk meneruskan langkah dan perjuangan untuk bisa naik podium tertinggi,” katanya.

Ia mengungkapkan, kondisi fisiknya dan Kim pada partai final sama-sama ?tidak begitu prima karena cedera kaki. “Saya manfaatkan peluang dari kelemahan Kim yang sering mati sendiri ketika bermain,” katanya.

Bagi Mutiara, apresiasi dari Bakti Olahraga Djarum Foundation tersebut adalah dukungan dan bentuk kepedulian klub terhadap perjuangan atlet bulu tangkis. Apresiasi ini juga menjadi dorongan motivasi dan tanggung jawab dalam mendulang prestasi lebih banyak lagi di kancah bulu tangkis dunia di masa mendatang.

“Terima kasih kepada Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum yang selalu mendukung karier saya sebagai pebulutangkis, serta apresiasi yang telah diberikan berkat kemenangan saya di AJC 2023,” katanya.

Ia menyampaikan, apresiasi ini kian menambah motivasi dan semangatnya agar lebih banyak lagi meraih medali di kejuaraan bergensi dan membanggakan nama bangsa Indonesia di kancah dunia.

Perjalanan Mutiara menjadi atlet bulu tangkis hingga mendulang sukses di AJC 2023 tidaklah mudah. Mutiara bergabung dengan PB Djarum melalui jalur Audisi Umum pada tahun 2016. Kala itu, Audisi Umum diselenggarakan di delapan kota di Indonesia. Dari kota kelahirannya di Ngawi, Jawa Timur, Mutiara bertekad masuk PB Djarum dengan mengikuti Audisi Umum di Solo.

Sayang, saat itu langkahnya terhenti di fase turnamen. Tak menyerah, Mutiara kembali mengikuti Audisi Umum di kota selanjutnya, yakni Surabaya. “Di sana, saya mendapat kesempatan oleh Tim Pencari Bakat untuk mengikuti Audisi Umum di Kudus, dan akhirnya bergabung dengan PB Djarum,” ungkapnya.

31

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR