Home Kesehatan Perdosni Sebut Persebaran Dokter Spesialis Saraf di Indonesia Belum Merata

Perdosni Sebut Persebaran Dokter Spesialis Saraf di Indonesia Belum Merata

Semarang, Gatra.com – Persebaran dokter spesialis Neurologi atau saraf di Indonesia belum merata menjangkau semua wilayah, meski setiap tahun ada penambahan 200 dokter spesialis Neurologi.

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni), Dr. dr. Dodik Tugasworo P, Sp.S(K), kendala yang dihadapi karena beberapa fasilitas rumah sakit di daerah belum lengkap sarana dan prasaran untuk penyakit saraf.

“Saat ini jumlah 2.631 dokter spesialis saraf di Indonesia cukup besar mencapai 2.631 orang, tapi penyebarannya belum merata karena semua terkait sarana dan prasarana rumah sakit di daerah,” katanya kepada wartawan di sela Kongres Nasional XI Perdosni di Hotel Padma Semarang, Jumat (4/8).

Menurut Dr. Dodik, setiap tahunnya ada penambahan 100 sampai 200 dokter spesialis Neurologi baru yang selesai pendidikan.

“Pekerjaan rumah kita memang penyebaran belum merata karena tidak mungkin ada dokter Neurologi, tapi fasilitasnya tidak ada. Sarana dan prasarana sangat penting untuk membantu para dokter spesialis saraf mengatasi penyakit,” ujarnya.

Dr. Dodik mencontohkan penanganan stroke yang membutuhkan kecepatan 4,5 jam sudah harus sampai ke rumah sakit untuk ditangani.

Beberapa fasilitas memang sudah terpenuhi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), namun di daerah khususnya Indonesia Timur masih minum.

“Perdosni juga terus meningkatkan kualitas SDM dokter Neurologi antara lain dengan program fellowship spesialis saraf bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan rumah sakit di Indonesia,” katanya.

Saat ini, imbuh Dodik, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) sudah menyetujui dibukanya delapan sub spesialis saraf untuk mempercepat bagaimana mengatasi persebaran dokter Neurologi di Indonesia.

Perdosni juga membuka tiga pusat pendidikan spesialis araf di Mataram, Banjarmasin, dan Purwokerto sehingga total menjadi 17 pusat pendidikan.

“Peningkatan kualitas dokter Neurologi bisa diberdayakan di daerah dengan baik, supaya problematika di bidang Neurologi bisa teratasi,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat membuka Kongres Nasional Perdosni menyatakan para dokter spesialis Neurologi atau saraf harus terus mengembangkan diri dengan meningkatkan keilmuannya sehingga dapat memberikan penanganan terbaik.

"Para dokter yang ahli dan hebat-hebat ini sekarang meng-upgrade ilmunya, meng-update ilmunya, sehingga bagaimana bisa menyelamatkan lebih baik sehingga penyakit seperti stroke yang menjadi faktor angka kematian tertinggi bisa ditangani dengan baik,” ujanya.

Ganjar menambahkan capacity building sumber daya manusia dan penggunaan teknologi perlu dilakukan karena Indonesia yang sangat luas sehingga dibutuhkan pelayanan maksimal untuk masyarakat.

“Persebaran dokter spesialis, termasuk saraf dan fasilitas kedokteran di Indonesia memang belum merata sehingga perlu dilakukan akselerasi,” katanya.

2988