Semarang, Gatra.com – Soegijapranata Catholic University (SCU) menegaskan serius membangun motivasi terhadap para dosen untuk saling mengkolaborasikan antarprogram studi.
Kolaborasi tersebut untuk menciptakan kualitas pengajar di era disrupsi saat ini. “Dengan demikian, kapasitas dosen tidak hanya sebatas memberikan paparan pengetahuan di depan mahasiswa,” ujar Rektor SCU Dr Ferdinandus Hindiarto dalam kegiatan rangkaian Dies Natalis kampus, Jumat (4/8).
Perkembangan teknologi informasi berupa Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan, jelasnya, menuntut para pendidik, baik dosen maupun guru memiliki inovasi dalam menyampaikan materi ajar.
Baca Juga: Penerapan Joyful Learning ala SCU, FTP Gelar Perkuliahan di Uptown Mall BSB
“Peran guru dan dosen harus mulai dipikirkan saat ini ditengah perkembangan teknologi atau keberadaan AI. Bagaimana menciptakan model pembelajaran yang relevan,humanis, sangat mengaksikkan,” sebutnya.
Tema Dies Natalis SCU kali ini yakni Budaya Organisasi Penentu Masa Depan Universitas. Salah satu kegiatan yang dihadirkan dengan menggelar orasi ilmiah.
Dosen Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) SCU, Peter Ardhianto PhD menilai, pendidik saat ini dihadapkan banyak tantangan.
Tantangan tersebut berkaitan dengan inovasi yang harus diemban dan dikembangkan dalam memberikan layanan pendidikan.
"Tuntutan dosen tidak sekadar memberi materi atau menyampaikan. Kalau hanya demikian, mahasiswa cukup mengakses atau memanfaatkan teknologi,” jelasnya.
Atas dasar itu, dosen dituntut memiliki kemampuan dalam membangun kelas yang menarik. Tak hanya itu, pendidik juga harus mengambil peran yang tidak bisa dilakukan oleh AI.
“AI hanya produk kecerdasan manusia yang hanya membantu, bukan untuk meningkatkan ketangkasan hidup. Maka itulah diperlukan tugas dan peran akademisi,” terangnya.