Jakarta, Gatra.com - Inggris berkomitmen untuk memberikan tambahan GBP6,5 juta atau setara Rp135 miliar untuk program kerja sama Program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI).
“Awalnya, program MENTARI dijadwalkan akan berakhir pada 2024, namun sekarang akan diperpanjang hingga tahun 2027. Inggris juga akan memberikan tambahan GBP6,5 juta atau setara Rp135 miliar untuk mempertahankan dan meningkatkan inisiatif program tersebut," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, usai peluncuran perpanjangan Program MENTARI di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (4/8).
Arifin mengatakan, Inggris juga telah menyiasati beberapa proyek energi rendah karbon dan telah melaksanakan proyek percontohan di bagian timur Indonesia.
"Kami proyeksikan bahwa kemitraan ini akan terus berkembang, mempromosikan kerja sama teknis, perdagangan berkelanjutan, dan investasi hijau antara kedua negara," tambahnya.
Arifin juga menyampaikan bahwa Indonesia membuka peluang bagi mitra internasional untuk mendukung transisi yang cepat dan efektif menuju target energi bersih Indonesia.
Indonesia kata Arifin saat ini membutuhkan investasi hingga US$1 triliun pada tahun 2060 untuk pembangkit dan transmisi energi terbarukan.
"Kebutuhan akan dukungan finansial akan semakin meningkat karena kami akan menerapkan pensiun dini pembangkit listrik berbahan bakar batubara di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, kami membuka peluang investasi dan kerjasama yang luas untuk mencapai target tersebut," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart mengatakan bahwa Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih Indonesia. Dengan bantuan keahlian dan investasi dari Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisi dari batubara ke energi bersih.
“Dengan bantuan keahlian dan investasi Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisinya dari batu bara ke listrik bersih, serta bekerja keras dalam mencapai net zero pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujar Stuart.
Adapun beberapa poin hasil program MENTARI antara lain, pada 24 Agustus 2022, telah diresmikan 2 PLTS di Sumba Tengah untuk 200 rumah tangga, PLTS Terpusat 60 kWp di Desa Mata Redi Nusa Tenggara Timur dan PLTS Terpusat 35 kWp di Desa Mata Woga. Program MENTARI telah menetapkan Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai desa percontohan pertama.
Pada 28 Maret 2023, MENTARI menandatangani kesepakatan dengan PT Brantas Energi untuk mendukung proyek tiga PLTA milik PT Brantas Energi. Skema inovatif ini memiliki total kapasitas 7 MW.
MENTARI juga membantu PT. SMI dalam pengembangan proyek energi terbarukan dengan mengurangi risiko pendanaan dan meningkatkan bankabilitas-nya. MENTARI akan mendorong PT. SMI untuk meningkatkan portofolio proyek energi terbarukan PT. SMI dari 8,3% menjadi 15%. Skema blended finance akan mencakup komponen hibah, yang jumlahnya bisa mencapai 20% dari total belanja modal, dan fasilitas pinjaman dari PT. SMI.