Jakarta, Gatra.com - Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat adanya polarisasi opini di masyarakat dalam menilai sosok bakal calon presiden (bacapres), yang mendapat dukungan dari Presiden RI Joko Widodo.
Adapun, polarisasi opini itu tersebar pada dua bacapres, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Dalam survei nasional SMRC pada Juli 2023, tercatat 40,6 persen masyarakat memilih Ganjar sebagai sosok yang memperoleh dukungan dari Jokowi.
Sementara itu, 28,3 persen lainnya berpendapat bahwa arah dukungan Jokowi merujuk pada Prabowo.
Baca Juga: Cegah Polarisasi Pilpres 2024, Pengamat: Minimal Harus Ada 3 Poros Koalisi
Jumlah pilihan itu tercatat konsisten apabila dibandingkan dengan hasil survei nasional SMRC pada Mei 2023. Di mana, ada sebanyak 40 persen masyarakat yang meyakini arah dukungan Jokowi jatuh pada Ganjar, serta 26 persen yang yakin bahwa Prabowo adalah sosok yang memperoleh dukungan dari Jokowi.
"Ini mengindikasikan juga, dengan pertanyaan yang lebih eksplisit ini, terpolarisasi opini di masyarakat tentang Pak Jokowi mendukung Ganjar atau mendukung Prabowo," kata Saiful Mujani dalam tayangan 'Bedah Politik: Efek Jokowi di Pemilihan Presiden 2024' di kanal YouTube SMRC TV, Kamis (3/8).
Saiful memandang, salah satu kemungkinan penyebab polarisasi itu adalah belum masifnya sosialisasi klaim yang menyatakan bahwa Jokowi mendukung Ganjar dalam Pilpres 2024 nanti.
Menurutnya, sosialisasi klaim itu belum begitu aktif dilakukan oleh PDI Perjuangan sebagai partai politik pengusung Ganjar.
Baca Juga: Capres Pilihan Elite dan Parpol Menyandera Rakyat
"Kan simple, kalau 40 persen mungkin angka yang mudah untuk mengatakan Pak Jokowi mendukung Ganjar, karena at least secara formal, ini berasal dari partai yang sama, dan kedua-duanya dicalonkan, prosesnya juga kurang lebih sama. Pak Jokowi oleh PDI Perjuangan dan Ganjar oleh PDI Perjuangan," kata Saiful.
Dengan kata lain, Saiful memandang bahwa angka kepercayaan publik akan arah dukungan Jokowi itu muncul berdasarkan aspek formalitas asal partai politik. Sementara itu, sejumlah faktor lain yang mungkin mendukung seperti kapitalisasi sosialisasi dukungan oleh PDI Perjuangan, cenderung masih belum terlihat jelang perhelatan Pilpres 2024.