Home Lingkungan Katingan Mentaya Project Berkontribusi pada Pencapaian 17 SDG di Indonesia

Katingan Mentaya Project Berkontribusi pada Pencapaian 17 SDG di Indonesia

Bogor, Gatra.com- Katingan Mentaya Project (KMP) meluncurkan Laporan “SDG Impact Report” atas pencapaian  Proyek terhadap 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa  (United Nations Sustainable Development Goals/UN SDG). 

Dalam laporan tersebut memaparkan pencapaian KMP, sebuah proyek restorasi ekosistem hutan gambut seluas lebih dari 157.000 hektar di Kalimantan Tengah yang didirikan dan dikelola oleh PT Rimba Makmur Utama (RMU) terhadap 70 target kerja, dengan 68 indikator spesifik  yang dilakukan proyek di tingkat tapak. 

“Target-target dalam SDG menjadi indikator kinerja yang penting untuk proyek solusi berbasis alam seperti Katingan Mentaya Project," kata Direktur Research & Development Taryono Darusman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/8).

Baca juga: Watala dan PT Rimba Makmur Utama Kolaborasi Kembangkan PLTS di Tampelas

Laporan ini secara komprehensif memaparkan capaian positif proyek atas kegiatan yang berkontribusi pada pencapaian Tujuan  Pembangunan Berkelanjutan. Laporan SDG Impact ini merupakan laporan pertama yang diterbitkan oleh KMP sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2010.

"Target-target ini mencerminkan tantangan  yang kami hadapi di lapangan sekaligus komitmen kami dalam melakukan upaya restorasi dan perlindungan ekosistem, serta pemberdayaan masyarakat yang saling berkaitan satu sama lain,” kata Taryono.

Katingan Mentaya Project adalah bukti bahwa proyek solusi berbasis alam dengan pendanaan dari perdagangan nilai ekonomi karbon, bila dilakukan dengan menerapkan prinsip ilmiah yang bertanggungjawab serta perencanaan yang holistik dan kolaboratif, dapat berkontribusi atas pencapaian target Pembangunan Berkelanjutan untuk Iklim, Biodiversitas dan Masyarakat.

Baca juga: BRIN dan RMU Kolaborasi Riset Restorasi Ekosistem Hutan Gambut

Laporan SDG Impact ini mendemonstrasikan luasnya cakupan kerja KMP dan manfaat positif yang diperoleh dari kredit karbon berkualitas tinggi. Sebagai contoh, untuk SDG 2, dengan target ‘Tanpa Kelaparan’, salah satu pencapaian  KMP adalah pembentukan Sekolah Tani Agroekologi (STA) yang bertujuan membantu petani setempat memastikan keberlanjutan dari lahan pertaniannya dengan menerapkan cara bertani tanpa bakar dan tanpa kimia.

“Dengan mencegah emisi karbon akibat deforestasi dan pembukaan lahan gambut, kita melindungi biodiversitas dan ekosistemnya. Dan dengan meningkatkan kualitas hidup serta membuka peluang untuk  mata pencaharian alternatif bagi masyarakat lokal, kita melindungi hutan sekitar desa  dari perusakan, antara lain pembalakan liar dan alih fungsi lahan oleh warga,” jelas Taryono.

Aliansyah, salah satu petani peserta STA mengatakan, cara bertani tanpa bakar dan tanpa kimia yang diajarkan oleh STA sangat membantunya meningkatkan penghasilan dari bertani. Sebelum tahun 2020, ia bercocok tanam menggunakan bahan kimia, dan hasil yang didapat jauh di bawah harapan.

"Kondisi tanah yang rusak akibat bahan kimia yang dipakai terus menerus menyebabkan modal yang harus saya keluarkan untuk perawatan mencapai lebih dari dua kali lipat dari hasil panen waktu itu," jelas dia.

​​​Baca juga: Pemda Kotawaringin Timur dan RMU Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Hutan Gambut

Saat  hampir menyerah, dia kemudian diperkenalkan pada program STA oleh PT RMU dan  diajak mengikuti temu lapangan di Desa Kelampan. "Di sana, saya melihat sendiri hasil dari para petani yang sudah menerapkan praktek pertanian tanpa bakar dan tanpa kimia, dengan  panen yang sangat memuaskan. Saya pun tertarik untuk ikut serta program ini," paparnya.

Dan ternyata, lanjut dia, hasil yang ia peroleh sangat baik. Yang paling memuaskan adalah panen jeruk, dimana dalam 3 bulan ia bisa memanen 1 ton jeruk. Kini, kebun jeruknya selalu berbuah sepanjang tahun, tanpa henti, dan tidak mengenal musim. "Saya pun bisa menafkahi keluarga dengan lebih baik," jelasnya.

Contoh lain ada pada pencapaian target yang ditetapkan pada SDG 3, yakni ‘Kehidupan Sehat dan Sejahtera’. KMP bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk menyediakan layanan kesehatan bagi desa-desa di pedalaman. 

“Kami menyebutnya Posyandu Terapung, karena semua fasilitas disediakan melalui jalan sungai dengan  perahu kelotok , karena daerah-daerah ini sangat sulit dijangkau melalui jalan darat,” kata Bellini Simagunsong, staf Kesehatan Masyarakat.

Data-data yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pencapaian target SDG dikumpulkan dari seluruh kegiatan proyek sebagai bagian dari audit tahunan sebagaimana disyaratkan dalam proses verifikasi, yakni Verra Verified Carbon Standard (VCS) dan  Climate, Communities, and Biodiversity Standard (CCB).

Baca juga: Implementasi Perhutanan Sosial Optimalkan Pemanfaatan Hutan Lestari

Selain itu, data juga dikumpulkan secara rutin melalui sistem pelaporan internal dan kerjasama dengan desa yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman antara RMU dengan 35 desa yang ada di sekitar area konsesi KMP.

Seluruh data yang terkumpul dimasukkan ke dalam SIRETA database, yaitu sistem informasi pelaporan rencana kerja yang mendata seluruh kegiatan proyek, termasuk pencapaian target SDG yang disasar oleh KMP.

KMP terbagi dalam enam wilayah kerja (zona) dan setiap tim zona mengumpulkan data kegiatan dan perkembangannya secara rutin setiap kuartal.  Pengecekan dan verifikasi atas laporan dilakukan dengan berdasarkan laporan kegiatan dilapangan  dan diverifikasi secara langsung di lapangan.

Berdasarkan data yang terkumpul, selama tahun 2021-2022, kegiatan KMP telah mendukung dan berkontribusi terhadap Tujuan 17 UN SDG, dengan spesifik 70 target dan 68 indikator.

Baca juga: RMU Bina Petani Kalteng Lewat Program Bertani Tanpa Bakar dan Tanpa Kimia

Laporan ini menujukan adanya crosscutting, yaitu lintas Tujuan dengan pencapaian Tujuan lainnya, yang saling terkait dan mendukung satu sama lainnya. Laporan ini juga menjelaskan Langkah dan strategi-strateginya yang dilakukan atas kontribusi pada pencapaian tujuan SDG dan kaitannya dengan lintas pencapaian atas tujuan SDG lainnya.

660