Semarang, Gatra.com - Sejumlah daerah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) mulai terjadi kekeringan akibat kemarau yang panjang sehingga warga mengalami kekurangan air.
Sempat viral di media sosial adanya warga Dusun Karanganyar, Geyer, Kabupaten Grobogan terpaksa mengambil air dari lubang yang dibuat di dasar sungai.
Guna membantu mengatasi kekerungan tersebut jajaran Polres Grobogan bergerak dengan menyalurkan bantuan air bersih kepada warga.
Uniknya untuk mengangkut air bersih mengerahkan mobil water canon yang biasa digunakan menghalau massa demonstrasi dengan menyemprotkan air dan motor bronjong. “Kami mengerahkan satu unit mobil water cannon, empat mobil tangki, empat mobil patroli yang telah dimodifikasi dan 50 anggota Bhabinkamtibmas dengan motor bronjong berisi air bersih,” kata Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan dalam rilis melalui Bidang Humas Polda Jateng, Selasa (1/8).
Untuk membantu air bersih lanjut Dedy telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PDAM Grobogan.
Air bersih bersih tersebut disalurkan di beberapa titik antara lain di wilayah Desa Karangrejo Kecamatan Grobogan dan Desa Asemrudung, Geyer, Grobogan.
“Mobil patroli yang telah di modifikasi dan motor bronjong polisi berisi air bersih, mengikuti penyaluran air bersih di masing-masing wilayah Polsek,” ujarnya.
Sementara, Kepala Desa Karangrejo Kecamatan Grobogan Dwi Sri Astutik mengapresiasi bantuan air bersih yang dilakukan jajaran Polres Grobogan.
Bantuan air bersih tersebut sangat membantu masyarakat yang selama ini mendapatkan air bersih dengan cara mengambil air dari sumur yang berada di sawah.
“Warga kami telah mengalami kekeringan selama dua bulan ini. Selama ini, warga mengambil air dari sumur yang berada di sawah. Karena kalau membeli harganya mahal sekitar Rp120 ribu. Tentunya itu sangat berat bagi warga kami yang sebagian besar sebagai petani,” ujarnya.
Ia berharap bantuan air bersih dari Polres Grobogan bisa terus dilakukan secara rutin karena warga masih membutuhan karena kesulitan mendapatkan air bersih.
“Selaku Kepala Desa saya berharap bantuan air bersih bisa dilakukan minimal seminggu sekali,” harapnya.