Solo, Gatra.com - Setelah terjadi polemik dan Majelis Wali Amanah (MWA) dibekukan beberapa waktu lalu, skema dan tahapan pemulihan tengah disiapkan Universitas Sebelas Maret (UNS). Hal ini dilakukan usai konsultasi UNS dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pembahasan dilakukan UNS bersama Tim Teknis Pendukung Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di Kantor Ditjen Diktiristek, Jakarta, Senin (31/7) kemarin.
Ketua Dewan Profesor UNS Suranto Tjiptowibisono mengatakan akan ada beberapa tahapan untuk pemulihan MWA. Pemulihan ini akan berlanjut dalam penyusunan langkah untuk pemilihan rektor baru UNS.
”Tahapan pemulihan dan pematangan MWA didahului dengan penataan keanggotaan Senat Akademik Fakultas (SAF) yang dilaksanakan pada Juli dan Agustus 2023. Ini sudah mulai berjalan, tinggal menunggu perwakilan beberapa fakultas,” katanya.
Setelah itu, pada Agustus hingga September akan dilakukan penyusunan Senat Akademik di tingkat universitas, lalu berlanjut ke pemilihan anggota MWA.
”Anggota MWA itu ada yang berasal dari Senat Akademik sebanyak 7 orang dan harus diketahui juga bahwa Dewan Profesor tidak ada satupun yang masuk anggota MWA. Hanya ada wakil dari alumni, wakil dari mahasiswa, dan wakil akademik,” jelasnya.
Suranto mengatakan, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mengkaji Undang-undang Nomor 56 Tahun 2000 yang mengatur Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Setelah itu, pemilihan anggota MWA dilaksanakan pada September-Oktober 2023 mendatang. Pengaktifan kembali MWA diharapkan bisa dilaksanakan pada Oktober-November 2023.
”Penyiapan peraturan MWA yakni tata cara penyusunan peraturan internal dan peraturan pemilihan rektor. Diharapkan bisa berlangsung pada November hingga Desember 2023. Kemudian pemilihan rektor dijadwalkan Desember 2023 hingga Februari 2024,” katanya.
MWA UNS sebelumnya dibekukan oleh Kemendikbudristek karena dianggap melakukan kecurangan dan sejumlah keputusannya dibatalkan.