Batu, Gatra.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meninjau sejumlah pangkalan dan agen tabung gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg di Kota Batu, Sabtu (29/7) sore. Peninjauan dilakukan di Pangkalan LPG milik Siadi di Jl. Lesti Kelurahan Ngaglik dan Pangkalan UD. Wijaya Kusuma, Jl. Diponegoro Kelurahan Sisir.
Usai peninjauan, Gubernur Khofifah memastikan bahwa pasokan LPG di Kota Batu dari hulu ke hilir dalam keadaan aman. Mulai dari terminal, Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk LPG agen, hingga pangkalan.
"Semoga kebutuhan ini senantiasa aman dan terpenuhi. Saya mengajak semua pihak terkait untuk bersama menjaga kelancaran distribusi LPG dari hulu ke hilir," tegasnya.
Saat berdialog dengan para pengelola pangkalan, Khofifah menemukan adanya lonjakan permintaan mulai hari Senin (24/7). Bahkan, pangkalan Siadi di Ngaglik mengatakan 100 stok elpijinya ludes dalam waktu satu jam.
Untuk itu, Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim telah melakukan koordinasi dengan Pertamina untuk monitoring lebih intensif terhadap pasokan suplai. Apalagi di daerah-daerah yang terdapat banyak warung dan pedagang kaki lima yang menggunakan LPG.
"Tadi pemilik pangkalan LPG sempat menyampaikan memang sempat ada lonjakan permintaan, dan sekarang sudah kembali aman. Dua hari ini saya juga melakukan monitoring supaya stok aman dengan Pertamina menambah pasokan," katanya.
Ditambahkan, Kota Batu memang menjadi daerah yang mengalami peningkatan permintaan LPG yang signifikan utamanya setiap akhir pekan, antara lain untuk mememenuhi kebutuhan wisatawan. Sebab, mayoritas pedagang di Batu banyak yang bergerak di bidang kuliner.
Ia menyebutkan bahwa masyarakat tidak perlu risau karena Pertamina telah memastikan ketersediaan stok aman. Bahkan Pertamina juga akan menambah suplai LPG sebanyak 30% hingga 70% dari jumlah biasanya.
"Pada dasarnya, stok dari Pertamina aman. Saat ini telah ditambah stoknya sesuai permintaan 30% sampai 70%. Saya sudah mengkoordinasikan agar bupati, wali kota kalau memang ada tambahan permintaan kuota sesuai kebutuhan masyarakat segera koordinasi dengan Pertamina sebagai bentuk mitigasi kita bersama," terangnya.
Secara khusus, Khofifah juga mengimbau pada masyarakat Kota Batu untuk senantiasa membeli LPG di pangkalan resmi dan membawa serta fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) mengingat Pertamina akan melakukan input data untuk kepentingan update data.
Seperti diketahui, sebelumnya Gubernur Khofifah telah melakukan peninjauan di agen dan pangkalan LPG 3 kg di Surabaya. Suplai di Surabaya pun terbukti aman dan tidak ada kenaikan harga jika membeli di pangkalan.
"Kita bersyukur misalnya Surabaya suplainya aman, harganya juga stabil Rp16.000 di pangkalan. Apalagi Surabaya adalah kota besar dan merupakan wilayah aglomerasi. Ketersediaan Surabaya Raya harus diwaspadai bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur," tutupnya.
Sementara itu, Executive GM Pertamina Patra Niaga Jatim Bali Nusa Tenggara, Dwi Puja Ariestya, mengatakan bahwa tambahan pasokan tabung LPG telah disalurkan sebanyak 1,5 juta tabung sejak 27 Juli 2023 hingga 31 Juli 2023. Karenanya, ia mengajak masyarakat untuk membeli LPG langsung dari pangkalan dan bukan dari pengecer.
"Pertamina sudah menambah pasokan totalnya mencapai 1,5 juta tabung dan berlangsung sampai 31 Juli. Saat ini kita menganjurkan untuk membeli di pangkalan resmi karena stoknya akan selalu tersedia," katanya.
Di sisi lain, pemilik Pangkalan LPG 3 kg di Jalan Lesti IV/125 Batu, Siadi, mengatakan, setiap hari pangkalan LPG miliknya mendapat kiriman 100 tabung dari Pertamina. Namun beberapa waktu belakangan pembeli meningkat. Sehingga saat ini pembeli diwajibkan menunjukkan KTP atau KK-nya.
Menurutnya, meningkatnya permintaan gas LPG 3 kg karena konsumennya sebagian besar merupakan pedagang makanan dan minuman. Tidak hanya itu, sebagian besar masyarakat juga banyak yang memiliki hajatan seperti pernikahan, pengajian, dan lainnya.
“Dulu biasanya 100 tabung itu habisnya bisa siang atau sore, namun sekarang dari pagi toko buka jam 07.30 WIB itu antrean sudah panjang. Sejak hari Jumat [28/7] permintaan kembali stabil , semoga setelah ini masyarakat bisa semua dapat jatah dan pasokan terjaga," tukasnya.
Turut mendampingi, Pj. Walikota Batu Aries Agung Paewai, Forkopimda Kota Batu, Kadisperindag Prov. Jatim Iwan, dan Ka ESDM Prov. Jatim Nurcholis.