
Empat Lawang, Gatra.com-- Warga di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang Sumsel yang tinggal di dekat aliran Sungai Musi beramai-ramai terjun ke tengah aliran Sungai Musi pada Jumat (28/7) pagi.
Warga antusias menangkap ikan mabuk, atau yang disebut masyarakat Tebing Tinggi dengan istilah Ketubean. Sejak pagi mereka mencari ikan dengan alat seadanya karena ikan sangat mudah ditangkap.
Beberapa warga menggunakan peralatan seperti jala, tangguk, dan ada juga jaring, Saat itu debit Sungai Musi sedang keruh namun surut, sehingga memudahkan warga menangkap ikan
Alhasil beberapa warga berhasil menangkap ikan dari Sungai Musi satu ember, ada juga yang hanya mendapatkan satu atau dua ekor saja namun berukuran cukup besar.
Salah satu warga, Reno, warga Desa Aur Gading, Kecamatan Tebing Tinggi, mengaku tidak mau melewatkan kesempatan menangkap ikan di Sungai Musi tersebut. Menurutnya, ketubean adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan banyak ikan.
"Meskipun tidak menggunakan jala atau jaring, hanya dengan menggunakan tangguk saja sudah cukup untuk menangkap ikan yang mabuk," ungkapnya.
Dalam kondisi mabuk inilah, ikan-ikan tersebut akan terlihat dan menepi ke pinggir sungai. Hal ini tak lazim sebab biasanya warga cukup sulit menangkap ikan tanpa bantuan alat.
"Setelah tahu ada ketubean, sejak pagi saya langsung ke sungai mencari ikan yang mabuk dan baru dapat beberapa ekor," ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan warga lainnya, Lepi yang berasal dari Desa Aur Gading mengatakan, ketika ketubean tiba banyak warga yang pergi ke sungai mencari ikan. Warga merasa senang karena ikan-ikan tersebut mudah ditangkap karena dalam kondisi mabuk.
"Lumayan dapat banyak, ada yang besar dan kecil. Apalagi sangat murah ditangkap," katanya.
Lepi mengaku tidak mengetahui penyebab terjadinya ketubean kali ini dengan pasti. Dulu, ikan-ikan di Sungai Musi menjadi mabuk karena bercampur dengan belerang gunung.
"Sungai sangat keruh kuning sekali, tapi kami kurang tahu apakah penyebabnya belerang gunung atau karena terjadi longsor di daerah hulu," ungkapnya.
Walaupun penyebab ketubean belum diketahui dengan pasti, warga sangat senang dengan adanya ketubean karena mereka bisa menangkap ikan dengan mudah.
"Tradisi Ketubean ini sudah sudah terjadi dari zaman nenek moyang dulu. Informasinya karena ada tumpahan belerang dari Gunung Dempo mengalir ke Sungai Musi menyebabkan ikan-ikan mabuk," jelasnya.
Apalagi baru-baru ini kondisi Gunung Dempo juga sempat terjadi erupsi dan kemungkinan besar belerang tumpah ke sungai-sungai dekat Gunung Dempo, termasuk Sungai Musi ini.
"Kalau ikan-ikan ini, aman dimakan. Karena dari dulu tidak ada kejadian, warga ikut mabuk akibat makan ikan Ketubean. Tapi ikan ini nanti akan kami bersihkan dulu sebelum dimasak," tutupnya.