Jakarta, Gatra.com- Ketatnya tingkat persaingan dan kompetensi saat ini, membuat anak tidak bisa hanya mengandalkan keterampilan dan bakat saja untuk mendapatkan keberhasilan. Anak harus dibekali dengan yang terbaik untuk menjadi pemenang.
Berdasarkan temuan dari Program for International Student Assessment (PISA) 2018, sekitar 70% anak Indonesia tidak memiliki growth mindset. Anak Indonesia yang tidak memiliki growth mindset cenderung percaya bahwa kepintaran adalah bawaan sejak lahir dan sudah tidak dapat diubah lagi.
Kita perlu mendorong agar anak Indonesia memiliki growth mindset, yaitu pola pikir yang memandang keberhasilan atau kesuksesan sebagai hasil dari usaha, dedikasi, dan ketekunan yang berkelanjutan.
Hasil temuan PISA juga menjelaskan bahwa orang tua memegang peran penting dalam mengembangkan pola pikir dan menumbuhkan growth mindset pada anak. Anak dengan growth mindset akan memungkinkannya untuk memaksimalkan potensi, mengatasi ketakutan dan kegagalan, memperkuat ketahanan mental, ingin terus belajar, dan meningkatkan kepercayaan diri.
Danone SN Indonesia berkolaborasi dengan para ahli merumuskan 8 Winning Skills yaitu keterampilan yang mencakup perhatian, fokus, daya ingat, kemampuan berbahasa, kemampuan psikomotor, logika, penalaran, dan membuat keputusan.
Growth mindset menjadi landasan anak agar dapat menguasai 8 Winning Skills dan jadi pemenang. 8 Winning Skills dirumuskan bersama para ahli di bidangnya yaitu tim ahli psikolog anak Personal Growth serta dokter-dokter anak.
Agar sesuai dengan kebutuhan anak Indonesia, 8 Winning Skills Assessment telah divalidasi oleh dokter dan psikolog anak Indonesia dan dilakukan uji coba pada orang tua Indonesia.
“Selama ini, skrining kuesioner untuk tumbuh kembang anak umumnya diadaptasi dari luar negeri dan masih terlalu kompleks untuk digunakan oleh orang tua," kata CEO & Founder Personal Growth Senior Clinical Psychologist, Parenting Expert, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog dalam webinar yang dilaksanakan Danone Specialized Nutrition Indonesia dengan tema Bicara Gizi, Rabu (26/7).
Ratih menegaskan, penting bagi orang tua untuk bisa melakukan skrining secara berkala pada anak untuk mendeteksi ketidaksesuaian perkembangan kognitif pada anak. Dengan demikian, orang tua bisa segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika ditemukan adanya indikasi ketidaksesuaian perkembangan kognitif.
"Kami mengembangkan 8 Winning Skills Assessment untuk memudahkan orang tua melakukan skrining secara komprehensif yang mencakup berbagai dimensi perkembangan anak. 8 Winning Skills Assessment ini sudah valid dan reliabel untuk dilakukan kepada anak-anak Indonesia,” papar Ratih.
Adapun 8 Winning Skills ini merupakan bekal penting untuk membantu anak tumbuh jadi pemenang dalam menghadapi kehidupan dinamis di masa depan. Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan growth mindset dan mengembangkan 8 Winning Skills pada anak.
"Sebagai role model utama anak, orang tua perlu mencontohkan perilaku yang mencerminkan growth mindset dalam hidup keseharian, juga terus mendukung dan menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak, agar anak tumbuh optimal,” jelas dia.
Sebagai perusahaan yang berfokus pada penyediaan nutrisi berkualitas untuk anak-anak di Indonesia, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia terus berkontribusi dengan menerbitkan publikasi-publikasi yang relevan mengenai nutrisi anak. “Selain bekerja sama dengan Parentalk sebagai community partner untuk mengembangkan Growth Mindset Encyclopedia serta Personal Growth untuk merumuskan 8 Winning Skills Assessment, kami juga melakukan penelitian untuk melihat efek nutrisi pada daya tahan tubuh anak," kata Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Basrowi, MKK.
Dari penelitian tersebut, anak Indonesia yang rutin mengonsumsi Nutrilon Royal 3 minimal 6 bulan terbukti 58% lebih terlindungi dari infeksi saluran pernapasan atas seperti demam, batuk, dan pilek. "Kami berkomitmen untuk terus melakukan penelitian dan memberikan edukasi yang bermanfaat serta dukungan kepada orang tua untuk mencapai perkembangan kognitif dan kesehatan anak yang optimal," katanya.