Home Ekonomi Bos Pertamina Sebut Pertamax Green 95 Bisa Turunkan Emisi Karbon

Bos Pertamina Sebut Pertamax Green 95 Bisa Turunkan Emisi Karbon

Tangerang, Gatra.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, kelebihan yang ada pada produk Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Green 95 yang baru saja diluncurkan pada Senin (24/7) kemarin.

Menurut Nicke, Pertamax Green 95 memiliki kelebihan menjadi salah satu produk yang berkontribusi dalam target penurunan karbon emisi menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.

“(Dengan) campuran 5 persen bioetanol ke dalam gasoline ada peningkatan oktan jadi ada penurunan karbon emisi yang bisa perbaiki lingkungan,” kata Nicke kepada wartawan di ICE BSD Tangerang dikutip pada Rabu (26/7).

Selain berkontribusi dalam penurunan emisi karbon, Pertamax Green disebut dapat menjaga kualitas mesin kendaraan yang menggunakan BBM tersebut. Nicke juga menambahkan, BMM ini juga berkontribusi dalam mengurangi impor Gasoline sehingga dapat memperbaiki neraca Perdagangan Indonesia.

Sebelumnya, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga hari ini memperkenalkan produk bahan bakar kendaraan (BBK) baru yaitu Pertamax Green 95. Pengenalan produk baru tersebut dilakukan untuk pertama kalinya secara resmi ke masyarakat di hari ini Senin 24 Juli 2023 serentak di Jakarta dan Surabaya.

Adapun, Pertamax Green 95 adalah BBK ramah lingkungan yang menggunakan bahan baku terbarukan yaitu Bioetanol sebanyak 5%. Pertamina melalui sinergi BUMN bekerjasama dengan PT Energi Agro Nusantara yang merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara X (Persero) untuk menyediakan bahan baku Bioetanol dari molases tebu yang diproses menjadi etanol fuel grade.

Nicke mengatakan bahwa, pengembangan produk Pertamax Green 95 juga berhasil melibatkan petani tebu hingga lebih dari 9000 orang. Pemasaran produk ini pada tahap awal dilakukan di 10 SPBU di Surabaya dan 5 SPBU di Jakarta.

"Semoga kehadiran produk baru Pertamina yaitu Pertamax Green 95 diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia, sekaligus menjadi peluang penetrasi pasar global yang luas bagi perusahaan dan produk BUMN," ungkap Nicke.

75