Jakarta, Gatra.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE/PGEO) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 30,1% secara year on year (yoy) menjadi US$92,7 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar US$71,3 juta.
Perseroan juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 11,9% secara yoy menjadi US$206,7 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$184,7 juta.
Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah mengatakan, Perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan seiring dengan penguatan operasional dan program efisiensi yang dijalankan.
“Posisi keuangan yang solid ini memacu kami untuk terus tumbuh secara berkelanjutan guna menyediakan energi hijau yang andal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ujar Nelwin dalam keterangan resmi pada Rabu (26/7).
Pertumbuhan laba dan pendapatan pada semester I-2023 tersebut, seiring dengan ekspansi dan menurunnya beban hutang Perseroan. Komitmen PGE sebagai world class green energy company dibuktikan dengan peningkatan kinerja PGE dalam memperoleh pendapatan pada pengembangan energi panas bumi.
Dari sisi produksi, Perseroan juga menorehkan angka yang positif, yaitu 2.397,2 GWh naik 7,7% yoy. Sementara itu, total hutang Perseroan berkurang dari US$935 juta menjadi US$731 juta dengan hutang bersih menurun drastis menjadi hanya US$66,95 juta. Dengan begitu, debt to equity ratio (DER) juga berkurang menjadi 39% dari akhir tahun 2022 sebesar 75%.
Pencapaian yang baik ini menunjukkan bahwa Perseroan telah berhasil mengelola keuangan dengan baik, “Sebagai world class green energy company, PGE akan terus memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya geothermal serta memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan energi hijau dan masyarakat Indonesia,” tutup Nelwin.