Palembang, Gatra.com- Dihadapan Majelis Hakim yang diketuai Hakim Romi Siantara SH MH, Jaksa Penuntut Umum Kejati Sumsel Siti Fatimah membacakan dakwaan terhadap terdakwa Lina Mukherjee, di PN klas 1 A khusus Palembang, Selasa (25/7).
Dalam dakwaannya Influencer Lina Mukherjee melanggar pasal 45 huruf A ayat 2 Junto pasal 28 ayat 2 Undang-undang ITE. Dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara, Lina dinilai telah menimbulkan perpecahan di masyarakat karena konten tersebut menimbulkan kebencian atas pelecehan agama yang dilakukannya.
"Tindakan terdakwa dinilai telah memicu tindakan diskriminatif, permusuhan atas timbulnya perpecahan dengan unggahan yang dilakukan terdakwa," ungkap Siti Fatimah,
Ia merincikan, dalam pembuatan konten berdurasi 100 detik tersebut dibuat dengan kesadaran, dimana dirinya sengaja membuat video bersama asistennya. Video tersebut diunggah di dua media sosial YouTube dengan 420 ribu penonton. Sedangkan di TikTok terdakwa mendapat 4,2 juta penonton.
Video tersebut dimaksudkan secara sengaja menarik simpatik warga agar menjadi viral di media sosial.
"Perbuatan terdakwa telah melanggar pasal 45 a ayat 2 juncto pasal 28 ayat 2, UU ITE," jelasnya.
Berdasarkan, pertimbangan dari beberapa ahli seperti sosiolog, bahasa, hukum dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan perbuatan terdakwa memproduksi konten tersebut merupakan tindakan yang provokatif yang memancing permusuhan antar umat.
"Perbuatan terdakwa juga telah mengganggu kehidupan beragama dan sila pertama tentang ketuhanan," ungkapnya
Setelah dakwaan dibacakan, Hakim pun mempersilahkan Lina untuk menyampaikan pendapatnya tentang dakwaan. Menurutnya apa yang dilakukannya membaca bismillah sudah jadi kebiasaan sebelum membuat konten.
"Saya ucap bismillah itu karena terbiasa melakukannya, saya mengaku salah, tapi tidak tahu. Saya itu refleks," tuturnya di hadapan Majelis Hakim
Sementara itu, usai sidang kuasa pendamping terdakwa Lina Mukherjee, Supendi SH MH, mengatakan bahwa terdakwa Lina mengakui apa yang diperbuatnya.
"Dia mengakui dan meminta maaf kepada masyarakat yang dirugikan dan rencana ke depan belum sampai di sana karena masih panjang," katanya
Terpisah Lina Mukherjee usai mengikuti sidang mengaku deg-degan saat mengikuti proses persidangan
"Perasaanya deg-degan dan gugup pastinya, namun sidang pertama ini bisa dilalui," tutupnya.