Jakarta, Gatra.com- Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia menyayangkan adanya insiden pengawal Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto meneriakkan kata tembak kepada awak media pasca pemeriksaan yang digelar pada Senin (25/7) malam.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan kerumunan adalah hal yang biasa dalam keseharian wartawan.
"Harusnya tidak ada kata-kata pengancaman seperti itu, kerumunan dan desak-desakan bagi teman-teman media hal yang biasa dan menjadi tugas kesaharian mereka, yang penting tidak menimbulkan kegaduhan dan saling menghargai satu sama lain," kata Ketut kepada wartawan, Selasa (25/7).
Baca juga: Airlangga Hartarto, Kejaksaan Agung, korupsi CPO, Kelapa Sawit
Menurut Ketut, selama ia bertugas menjadi Kapuspenkum belum pernah ada ketegangan pascapemeriksaan yang terjadi di Kejagung. Ia pun berharap kejadian serupa tak terjadi lagi di masa depan.
Adapun ketegangan terjadi antara pengawal Airlangga dan awak media selepas Airlangga diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada Senin (24/7) malam.
Lebih lanjut, Ketut mengatakan petugas di Kejagung sudah terlatih bersikap sopan dan santun dalam menghadapi awak media.
Menurut Ketut, jika ada petugas Kejagung yang bersikap tidak sopan akan ditegur dan diberi sanksi. "Kalau ada yang melihat dari kami akan kami tindak segera, silakan lapor ke kami, biar dijadikan evaluasi kedepannya," ucap Ketut.
Baca juga: Kejagung Cecar Airlangga Tanggung Jawab Pemberian Fasilitas Ekspor CPO
Diketahui, sempat terjadi ketegangan antara pengawal Airlangga dan awak media selepas Airlangga diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentahpada Senin kemarin.
Ketegangan bermula ketika Airlangga bergegas berjalan menuju mobilnya meninggalkan Gedung Kejagung. Airlangga dikawal ketat oleh sejumlah pengawal yang sebagian berbaju putih dan sebagian lagi berbaju batik.
Pada saat itu, awak media yang telah menanti kemunculan Airlangga berupaya mendekati Ketua Umum Partai Golkar itu untuk mengajukan pertanyaan terkait pemeriksaan yang baru dia jalani.
Namun, pengawal Airlangga meminta awak media membuka jalan. Tiba-tiba, terdengar ancaman dari seseorang yang diduga pengawal Airlangga hendak menembak awak media jika tak membukakan jalan.
“Woi, buka jalan woi! Buka jalan! Gue tembak! Tembak lo!” kata seseorang tersebut menurut video yang beredar.
Baca juga: 12 Jam Diperiksa, Airlangga Dicecar 46 Pertanyaan
Setelah itu, sempat pula terdengar umpatan kasar yang diduga juga dilontarkan oleh pengawal Airlangga. Suasana pun sempat tegang sebelum akhirnya Airlangga dan rombongan meninggalkan Gedung Kejagung.
Secara terpisah, Pihak Kemenko Perekonomian memastikan tidak ada protokoler yang mengucapkan kata-kata tembak atau mengancam wartawan.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto menegaskan bahwa protokoler Kemenko Perekonomian memiliki prosedur operasi standar (SOP) tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya.
Dia menegaskan, pihak Protokol Kemenko Perekonomian tidak membawa senjata saat mendampingi pimpinan. “Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata,” ungkap Haryo dalam keterangan tertulis.