Jakarta, Gatra.com – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan, Menteri BUMN dan Ketua PSSI, Erick Thohir, memiliki daya dongkrak elektabilitas Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebesar 4%.
Burhanuddin dalam hasil survei teranyar lembaganya yang diterima pada Selasa (25/7), menyampaikan, dalam pertarungan Pilpres 2024 yang bakal berlangsung ketat, angka tersebut menjadi krusial sebagai penentu kemenangan bagi Prabowo.
“Dalam simulasi tiga nama, Erick Thohir memberikan daya ungkit. Besarnya sekitar 4%. Masih tipis, tetapi dalam persaingan yang sungguh ketat saat ini, angka 4% itu adalah sangat penting untuk memenangkan Pilpres 2024,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam hasil simulasi tiga pasangan yang dilakukan oleh IPI, Prabowo–Erick selalu meraih elektabilitas atau keterpilihan tertinggi. Angka tertingginya 37% ketika Prabowo–Erick menghadapi Ganjar Pranowo–Nasaruddin Umar dan Anies Baswedan–Sandiaga Uno.
Sedangkan pasangan Ganjar–Nasaruddin, lanjut Burhanuddin Muhtadi, mendapatkan elektabilitas sebesar 32,8% dan Anies–Sandiaga di peringkat paling bahwah atau bontot, yakni meraih 22,7%.
Ia mengungkapkan, angka elektabilitas Prabowo menurun ketika dipasangkan dengan nama lain, di antaranya Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Skema pasangan ini hanya meraih 33,2%.
Adapun Ganjar yang dipasangkan dengan Erick elektabilitasnya sebesar 37,7%. Angka tersebut jauh dari raihan Prabowo-Airlangga. Elektabilitas Prabowo juga turun ketika dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar yakni hanya mendapat dukungan 32,7%. Sedangkan pesaingnya dalam skema tersebut, yakni Ganjar–Erick berada di angka 37,6%.
IPI melakukan survei pada 20–24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden melalui wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.