Home Ekonomi Pertamina Buka Suara soal Kelangkaan LPG 3 Kg Bersubsidi

Pertamina Buka Suara soal Kelangkaan LPG 3 Kg Bersubsidi

Tangerang, Gatra.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati buka suara terkait kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau gas minyak cair 3 kg bersubsidi. Menurutnya kelangkaan tersebut terjadi karena libur Iduladha dan Tahun Baru Hijriah.

Nicke juga mengatakan, karena hari libur tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan konsumsi sehingga, terjadi kenaikan di atas konsumsi rata-rata harian.

“Hari libur terjadi peningkatan konsumsi sehingga terjadi peningkatan di atas rata-rata harian. Ini perlu kita recovery dari sisi penyediaan, suplai atau distribusinya dan bagaimana percepatnya? ini kita kerja sama dengan seluruh pemda untuk identifikasi lokasi yang harus kita lakukan operasi pasar,” kata Nicke kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang, Selasa (25/7).

Nicke juga mengatakan, secara umum per hari ini, persediaan LPG memang sudah 20% melebihi kuota. Namun dia memastikan hingga hari ini ketersediaan LPG 3 kg masih dalam kapasitas aman.

Menurut Nicke, pihaknya akan melihat efektifitas penyaluran LPG subsidi ini kepada masyarakat yang berhak menerima. Pemerintah lanjut Nicke, merencanakan akan menentukan kuota yang berhak menerima sebanyak 88 juta rumah tangga, atau sekitar 68%.

“Hari ini kalo kita lihat data berapa persen penjualan elpiji subsidi secara total elpiji. Itu angkanya tinggi. 96 persen jadi kita harus lihat apakah ada yang tidak tepat distribusinya,” tuturnya.

Oleh karena itu, kata Nicke, pihaknya akan melakukan pengecekan atau monitoring evaluasi untuk memastikan distribusi gas LPG 3 kg bersubsidi tepat sasaran.

“Satu hal yang kebetulan kita coba dari sisi governance-nya adalah kita lakukan registrasi. kan sekarang pembeli harus daftarkan NIK. Tentu kita harap ini bisa kita jadikan dasar sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemerintah nantinya,” ujarnya.

“Ini pasar berlangsung terus dari daerah ke daerah kita moving dan kita harapkan dalam satu minggu ke depan semua sudah kembali normal karena kemarin sempat demand naik,” pungkasnya.

48