Home Pendidikan Unika Soegijapranata Gelar Seminar Pendidikan 5.0, Ada Kecerdasan Buatan, Bagaimana Peran Pendidik?

Unika Soegijapranata Gelar Seminar Pendidikan 5.0, Ada Kecerdasan Buatan, Bagaimana Peran Pendidik?

Semarang, Gatra.com - Para pendidik, baik dosen maupun guru kini dihadapkan pada tantangan yang tak mudah. Ini karena semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Drs Johanes Eka Priyatna, M.Sc PhD mengatakan, era teknologi saat ini tidak hanya sebatas pada memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan bertransaksi.

Perkembangannya juga meningkatkan sisi efisiensi aktivitas manusia, terlebih hadirnya kecerdasan buatan, Bentuk kecerdasan buatan tersebut sebagai contohnya hadirnya ChatGPT, yang mampu memberikan informasi banyak hal secara mudah dan cepat.

Baca Juga: SCU Gelar Wisuda Bertema Semarangan

"Bentuk yang paling baru dan menghebohkan yakni robot bincang-bincang atau ChatGPT. Salah satu pihak yang merespon ini tentu dari dunia pendidikan, khususnya para pendidik," kata Eka.dalam seminar “Pendidikan 5.0, Peran Pendidik di Zaman Kecerdasan Buatan” yang diselenggarakan oleh Soegijapranata Catholic University (SCU) di Ruang Teater Thomas Aquinas, Senin (24/7).

Eka menilai pendidik harus memanfaatkan seluas-luasnya hadirnya teknologi informasi, walaupun tidak sepenuhnya mampu menggantikan peran pendidik.

Salah satu narasumber saat memaparkan materi dalam seminar “Pendidikan 5.0, Peran Pendidik di Zaman Kecerdasan Buatan” yang diselenggarakan oleh Soegijapranata Catholic University (SCU). (IST)

"Kecerdasan buatan, baru bisa dikembangkan untuk menirukan cara berpikir rasional, sedangkan manusia bisa berpikir lebih dari itu, semisal berpikir secara emosional,” terangnya.

Menurutnya, keberadaan kecerdasan buatan perlu diaktualisasikan sesuai dengan kondisi masing-masing lembaga pendidikan dan sesuai dengan jenjang pendidikannya.

“Para pendidik harus mendidik melalui wilayah yang lebih sulit. Sebagai contoh dalam aspek spiritual, kemandirian, kepercayaan diri, dan lain sebagainya,” sebutnya.

Wakil Rektor Kerja Sama dan Pengembangan Bisnis SCU, Dr R. Probo Yulianto Nugrahedi S.TP, M.Sc menyatakan, menghadapi tantangan tersebut, pendidik kini dituntut memperbarui kompetensi dan keahliannya.

“Hadirnya kecerdasan buatan memang tidak bisa ditolak. Justru itu yang dijadikan sebagai bagian dari proses pendidikan,” terangnya.

Adapun seminar tersebut mengangkat tema Peran Pendidik di Zaman Kecerdasan Buatan. Forum ini juga menghadirkan pemateri dari Universitas Katolik Widya Mandala, Prof Anita Lie MA dan dosen SCU Fidelis Aggiornamento Saintio SFil MIKom. Dan Ketua Panitia Dies Natalis ke 41 Arya Wastunimpuna ST. M.Ars.

78