Salatiga, Gatra.com – Sebanyak 60 kelompok peserta memeriahkan kirab budaya dalam rangka Hari Jadi ke-1.273 Kota Salatiga, Senin (24/7).
Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi beserta istri, Sekretaris Daerah Wuri Pujiastuti, Ketua DPRD, dan segenap Forkopimda turut berjalan mengawali barisan kirab dari Rumah Dinas Wali Kota hingga finish di panggung kehormatan depan Kantor DPRD.
Berbagai kesenian dan adat ditampilkan oleh masing-masing kelompok, baik tarian, baju adat nusantara, gunungan sayuran, dan gunungan jajanan.
Baca Juga: Festival Indonesia Raya Akan Meriahkan Hari Jadi ke-1.273 Kota Salatiga
Sinoeng N Rachmadi mengaku puas kirab budaya bisa berjalan dengan tertib dan lancar. “Alhamdulillah sesaat sebelum maghrib Kirab Budaya dalam rangka Hari Jadi ke-1273 Salatiga telah selesai,” ujarnya.
Peserta, katanya, telah menampilkan kesenian dan adat dari wilayah dan kelompok. Ada dari SKPD dan juga masyarakat, baik itu drumblek dan juga kesenian lain yang dijadikan produk unggulan.
“Ada 60 peserta kali ini, artinya meningkat. Kalau tahun lalu ada sekitar 48 kelompok, ini menunjukkan partisipasinya yang bertambah atau promosinya yang bertambah,” terangnya.
Selain itu, warga dari luar daerah juga cukup antusias untuk hadir. Menurutnya, ini menjadi suatu kolaborasi bahwa potensi daerah sekitar bisa ditampilkan. “Semoga mudah-mudahan menjadi kalender event hari jadi tahunan,” katanya.
Kegiatan semacam ini, jelasnya, tentu akan memunculkan potensi ekonomi, sehingga ini perlu dilestarikan. “Saya memantau tadi ada kawan yang dari Tegal, Kabupaten Semarang dan Yogyakarta padahal ini hari kerja,” jelasnya.
Sinoeng juga berkomitmen atas dampak sampah yang ditimbulkan dari kirab budaya akan secepatnya diatasi. “Saya memantau tadi mulai dari jalan Jenderal Sudirman, sudah dicicil dibersihkan, insyaallah bersih kembali,” katanya.
Sebelum kirab, Sinoeng N Rachmad memimpun pacara Peringatan Hari Jadi di Lapangan Pancasila Kota Salatiga. Dia datang menggunakan transportasi umum yakni dokar.
“Semua ASN, BUMD, kantor kementrian, dan instansi vertikal yang ada memang sudah berkomimen untuk tidak menggunakan mobil dinas, kecuali Satpol PP dan Dishub maupun Pemadam Kebakaran,” katanya.
Dalam upacara, Sinoeng mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan keguyuban dari semua pihak yang turut serta.
“Partisipasinya ini agak unik karena semua menggunakan baju adat nusantara. Hal ini semakin menunjukkan bahwa kota Salatiga adalah miniatur Indonesia. Generasi muda akan kita dorong untuk memberikan kontribusinya,” katanya.
Dia mengajak semua untuk memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pendahulu yang sudah wafat maupun yang sudah selesai masa tugasnya.
“Karena menjadi satu legasi, seperti Bapak Jhon Manopo, Bapak Totok Mintarto, Bapak Yuliyanto, Bapak Muh Haris, dll telah memberikan banyak capaian-capaian yang barang kali tidak mudah bagi kami,” katanya.
Hari Jadi ke 1.273 Kota Salatiga tahun 2023 ini, mempunyai tema baru yakni bersatu, tumbuh, dan maju. Sinoeng juga memohon maaf kepada seluruh elemen masyarakat apabila selama menjabat, belum mampu memenuhi harapan masyarakat utamanya terkait pelayanan publik.
“Tapi dengan keyakinan dengan doa restu, kesengkuyungan dan sinergitas seluruh elemen, emangat melayani dan mengayomi masyarakat akan terus kita gaungkan,” katanya.
Dia juga berpesan kepada seluruh ASN baik di Pemkot, OPD, BUMD, kecamatan dan kelurahan dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga sikapnya.
“Ojo rumongso biso, ananing kudu biso rumongso. Kita harus rendah hati, insyaallah Tuhan akan semakin banyak memberikan kepada kita,” tandasnya.