Baghdad, Gatra.com - Dewan Pengungsi Denmark mengatakan bahwa kantornya di kota Basra, Irak selatan, telah mendapat serangan bersenjata, setelah protes penodaan Alquran di Kopenhagen.
"Staf kami di lokasi pada saat itu secara fisik tidak terluka, tetapi telah terjadi kerusakan properti dengan bangunan yang terbakar," kata direktur eksekutif organisasi untuk Timur Tengah, Lilu Thapa, dikutip AFP, Sabtu (22/7).
Serangan dini hari itu terjadi di tengah protes di ibu kota Baghdad atas penodaan kitab suci umat Islam selama demonstrasi kecil di ibu kota Denmark, yang mengikuti tindakan serupa di Stockholm, Swedia.
Baca Juga: Arab Saudi Kutuk Pembakaran Alquran di Kopenhagen Denmark
"Kami menyesalkan serangan ini - pekerja bantuan tidak boleh menjadi sasaran kekerasan," kata Thapa.
“DRC telah bekerja di Irak selama 20 tahun, dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak konflik dan pemindahan, termasuk operasi ranjau di Basra,” katanya.
Kelompok ekstrem kanan Denmark Danske Patrioter pada hari Jumat memposting di Facebook sebuah video tentang seorang pria yang membakar apa yang tampak seperti Alquran dan menginjak-injak bendera Irak.
Baca Juga: Pembakaran Alquran Picu Kerusuhan Hebat, 26 Polisi Terluka
Wakil kepala polisi Kopenhagen Trine Fisker mengatakan kepada AFP bahwa hanya beberapa orang saja pengunjuk rasa berkumpul pada Jumat di seberang kedutaan Irak.
Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di ibukota Irak pada dini hari Sabtu, berusaha mendatangi kedutaan Denmark.