Jakarta, Gatra.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan Penanam Modal Asing (PMA) pada kuartal II-2023 mencapai Rp186,3 triliun, naik 14,2% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun, negara penyumbang PMA terbesar yaitu negara Singapura dengan total investasi US$3,4 miliar, kemudian Tiongkok senilai US$2,6 miliar.

"(Investasi Singapura) bukan semua uang dari orang Singapura. Tapi Singapura dijadikan hub sebagian investasi ini sebenarnya orang Indonesia Saya sudah ngomong investor Indonesia, kita belum punya financial center," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers “Realisasi Investasi Triwulan II dan Januari-Juni 2023” di Jakarta, Jumat (21/7).

Baca Juga: Menteri Bahlil Ungkap Alasan Indonesia Jadi Destinasi Investasi Asing

Kemudian negara penyumbang investasi selanjutnya diikuti oleh Hongkong dengan total investasi US$2,0 miliar, Jepang US$1 miliar dan Malaysia US$0,8 miliar.

Sebelumnya, BKPM mencatatan realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp349,8 Triliun pada kuartal II-2023.

Nilai tersebut tercatat naik sebesar 15,7% secara tahunan (year on year/yoy), dan tumbuh sebesar 6,3% secara kuartal (quarter on quarter/QoQ).

Baca Juga: Bahlil sebut Realisasi Investasi Jawa Barat Tertinggi, Jawa Tengah Tidak Masuk 5 Besar

Sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi menjadi penyumbang paling besar terhadap capaian investasi pada PMA dan PMDN di Indonesia yaitu mencapai Rp43 triliun pada kuartal II-2023.