Jakarta, Gatra.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto meminta Kementerian Kesehatan agar memberikan alokasi khusus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Zainoel Abidin di kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Alokasi khusus tersebut terkait pemberian dukungan untuk pengembangan rumah sakit agar dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Aceh. Sehingga, masyarakat Aceh yang tidak memilih untuk berobat ke Malaysia.
Berdasarkan penjelasan yang disampaikan pihak RSUD dalam pertemuan dengan Komisi IX DPR RI beberapa waktu lalu, terdapat kendala yang harus dihadapi hingga kini. Seperti masih kurangnya sumber daya manusia seperti dokter spesialis, kurangnya kapasitas pada ruang instalasi gawat darurat (IGD), kurangnya fasilitas kesehatan seperti alat medis CT-Scan, MRI dan beberapa usia alat medis yang sudah tua.
“Saya kira dokter spesialis yang merupakan keluhan utama di rumah sakit Zainoel, merupakan prioritas, yang itu yang menjadi headline dari Undang-Undang Kesehatan yang kemarin kita bahas. Jadi saya tadi menyampaikan (agar) dimungkinkan Aceh ditambah pendidikan dokter spesialisnya dan dimungkinkan juga Rumah Sakit Zainoel Abidin menjadi penyelenggara bekerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran,” ujar Edy dalam keterangannya, Jumat (21/7).
Kerja sama tersebut diharapkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yakni dokter spesialis bahkan bukan hanya di RSUD Dr Zainoel Abidin tetapi juga seluruh Rumah Sakit yang ada di wilayah Provinsi Aceh. Kemudian, lantaran RSUD Dr Zainoel Abidin memiliki keunggulan pada kardiovaskular, cancer dan ginjal, maka Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu juga mendukung penambahan alat seperti CT-Scan dan MRI untuk pentingnya diagnosis.
“Memang rumah sakit ini setiap hari menerima sejumlah 103 pasien, tapi jumlah tempat tidurnya hanya 40. Artinya ada separuh pasien lebih, itu ketika masuk IGD pasti penuh. Nah ini yang mengancam keselamatan jiwa orang. Nah kami tidak ingin, maka kami mendorong Kemenkes untuk menambah alokasi dana, alokasi khusus untuk rumah sakit Zainoel Abidin agar IGD nya ditambah kapasitasnya untuk melayani masyarakat,” jelasnya.
Edy menyatakan seluruh kebutuhan pengembangan RSUD Dr. Zainoel Abidin telah diserahkan secara resmi dan Menteri Kesehatan pun sebelumnya telah berkunjung dan berkomitmen akan memenuhi seluruh kebutuhan yang telah diajukan RSUD Dr. Zainoel Abidin dalam waktu dekat. Menurutnya, pengembangan ini penting dilakukan agar masyarakat dapat terlayani dengan baik.
“Dan yang lebih penting, rumah sakit ini dekat dengan Malaysia, jangan sampai juga orang Aceh malah lari ke Malaysia. Maka penting ada pengembangan jangka panjang untuk Rumah Sakit Zainoel Abidin agar memiliki standar yang lebih tinggi, memenuhi ekspektasi bukan hanya menengah ke bawah tapi juga menang ke atas, untuk menghindari agar mereka tidak berobat ke Malaysia,” tuturnya.