Jakarta, Gatra.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) angkat bicara soal banyakannya situs atau laman pemerintahan yang disusupi promosi judi online atau daring.
Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Pengerapan, dalam konferensi pers di Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (20/7), mengatakan, pihaknya tengah menangani 5 ribu laman pemerintah.
“Terkait dengan situs pemerintah [yang disusupi promosi judi online] saat ini sudah ada 5 ribu yang kita tangani,” ujarnya.
Semuel mengungkapkan, penanganan ribuan laman pemerintahan tersebut Kementerian Kominfo menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“BSSN memastikan situs-situs pemerintah ini tidak rentan untuk disusupi,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi agar laman-laman atau situs-situs pemerintah tidak mudah atau bisa disusupi oleh peretas, maka sebelum laman tersebut diluncurkan harus dicek lebih dahulu oleh BSSN.
“Nanti ada ketentuan, jadi sebelum situs-situs pemerintah itu di-upload ataupun dipublikasikan, itu harus lolos dulu tes dari BSSN,” ujarnya.
Sedangkan soal maraknya SMS promosi judi online, Semuel menyampaikan, hal itu telah dibahas dalam rapat pimpinan (Rapim) untuk mengatasinya. Menurutnya, itu merupakan modus baru.
“Jadi mereka [pelaku] menyalakan website-nya itu malam-malam sebelum ada pertandingan bola. Abis itu, dia blast ke sana sini,” ujarnya.
Dalam Rapim tersebut, lanjut dia, dibahas kerja sama dengan operator penyelenggara komunikasi. “Operator memastikan SMS blasting ini juga mengawasi apa yang di-blasting,” ujarnya.
Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, menambahkan, Kementerian Kominfo akan berkoordinasi dengan operator selular. Apakah mereka mempunyai sistem atau mekanisme untuk memblokir SMS atau WhatsApp (WA) yang berisi pesan atau konten berbau judi.
“Operator selular gimana mereka punya sistem atau mekanisme supaya WA blast dan SMS blast dilakukan untuk hal-hal perjudian online,” katanya.