Yogyakarta, Gatra.com - Seniman Indonesia dan Korea Selatan terlibat dalam pameran seni Cosmos Chronology sebagai bagian Festival UFO Indonesia 2023. Pameran ini juga menandai 50 tahun hubungan Indonesia dan Korsel.
Salah satu karya yang mencuri perhatian di pameran yang digelar di Lembaga Indonesia Perancis, Yogyakarta, 14-23 Juli, ini adalah karya seniman Heri Dono, Unidentified Unflying Object—diplesetkan dari kepanjangan UFO.
Karya ini berupa patung astronot interaktif yang dapat bergerak dan menyala saat tombol di dekat kakinya diinjak pengunjung. Namun, bukannya manusia, helm astronot ini menampakkan kostum luar angkasa itu dikenakan seekor monyet.
Menariknyak, karya ini justru terinspirasi dari gejolak politik pada 1998 yang menumbangkan pemerintahan Orde Baru. Kostum astronot diibaratkan baju bayi layaknya Indonesia yang baru mengalami era reformasi.
Karya Heri Dono termasuk karya dari delapan seniman Indonesia dan Korsel di bagian presentasi utama Cosmos Chronology.
Bagian kedua, Misi Mars, menampilkan hasil isolasi delapan inovator muda Indonesia selama dua hari untuk merancang berbagai konsep untuk mendukung kehidupan di planet Mars.
Selain itu, ada program Antariksawan Masa Depan yang menampilkan lukisan bertema ruang angkasa dari delapan bocah Indonesia dan delapan anak Korsel.
Direktur Korea Foundation, Choi Hyun Soo, mengatakan pameran ini mempererat hubugan kedua negara. “Ini momen istimewa karena menandai 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korsel,” kata dia saat pembukaan, Jumat (14/7).
Adapun Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) Venzha Christ, menjelaskan, pameran ini bagian dari Festival UFO Indonesia yang bergulir sepanjang 2-30 Juli. “Kami punya banyak kegiatan, seperti pameran wayang alien dan kampung alien,” ujarnya.
Festival tersebut digelar di tujuh lokasi di Daerah istimewa Yogyakarta. Kampung alien misalnya dibuka di Nanggulan, Kulonprogo. Selain itu, juga dihelat konferensi internasional Search for Extra Terrestrial Intelligence (SETI), workshop dan pertunjukan bertema antariksa, hingga pentas teater bersama Teater Garasi.