Kebumen, Gatra.com - Polemik di Partai Golkar masih berlangsung setelah adanya wacana untuk mengadakan Munaslub untuk mengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto. Bahkan salah satu loyalis Airlangga, Firman Subagyo, mengusulkan agar politisi senior yang kini duduk di DPR RI, Ridwan Hisjam untuk dipecat.
Menanggapi usulan itu, Sekretaris Dewan Parkar Partai Golkar, Ganjar Razuni menyesalkan pernyataan Firman Subagyo tersebut. Menurutnya, Firman tidak punya kapasitas untuk mengusulkan pemecatan terhadap Ridwan Hisjam. Sebab, ia hanyalah Wakil Ketua DPP Partai Golkar Bidang Penanggulangan Bencana, bukan bidang hukum yang lebih konsen menangani hal ini.
"Terkait dengan usulan Firman Subagyo, agar Ridwan Hisjam dikenakan sanksi oleh Dewan Etik, selaku Seswankar Partai Golkar, saya berpendapat FS tidak ada kompetensi kewenangan untuk mengusulkan hal semacam itu," ujar Ganjar dalam keterangan resminya, Selasa (18/7).
Menurut Ganjar, Firman Subagyo bukan pengurus Bidang Hukum di DPP Partai Golkar. Firman juga bukan Majelis Kehormatan DPR, jika dalam kaitannya Ridwan Hisjam sebagai Anggto Fraksi Partai Golkar DPR RI.
"Dalam kepengurusan DPP Partai Golkar, Firman ini hanya sebagai Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana. Sehingga usulannya itu menimbulkan pertanyaan terkait dalam kapasitas apa usulan itu Beliau sampaikan," ujarnya.
Selain itu, lanjut Ganjar, Ridwan juga tidak melakukan tindak pidana sehingga tak layak diberikan sanksi pemecatan. Soal perbedaan pendapat dalam hal dinamika politik di Golkar adalah hal biasa. "Saya kira apa yang dilakukan Pak Ridwan hanyalah soal perbedaan pendapat, bukan karena pidana, jadi soal pemecatan tidak tepat," jelasnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Partai DPD Partai Golkar Jawa Timur Yusuf Husni juga menyampaikan hal yang sama. Ia tak setuju dengan usulan yang disampaikan Firman.
Menurutnya usulan tersebut merupakan kesalahan yang besar. Sebab, selain tidak punya kapasitas, usulan pemecatan Ridwan Hisjam justru akan memperburuk suara Golkar. Sebab, Ridwan merupakan salah satu kader senior Golkar di Jawa Timur, yang sudah lama berkiprah membesarkan Golkar, di Jawa Timur dan berkiprah di kancah nasional.
"Ridwan Hisjam itu adalah kader ideologi Partai Golkar dan kader senior yang sampai saat ini masih terus berkiprah bekerja untuk kemajuan Golkar. Jadi saya kira salah alamat kalau sampai mengusulkan Ridwan untuk dikenakan sanksi pemecatan,"ujar Husni.
Menurutnya, kader-kader Golkar di Jatim tak setuju dengan usulan tersebut. Ridwan disebut masih sangat dihormati, ia merupakan mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim yang telah berhasil membawa suara Golkar di Jatim naik 45%.
"Menurut hemat saya, mengusulkan Ridwan Hisjam dipecat itu sama saja menurunkan elektabilitas Partai Golkar di Jatim. Ini bukanlah keputusan yang tepat memberikan sanksi terhadap Beliau. Soal perbedaan pendapat politik di Golkar, itu hal yang wajar," jelasnya.
Diketahui nama Ridwan Hisjam sebagai anggota Dewan Pakar sebelumnya ramai dibicarakan, sebab ia disebut orang yang mengusulkan adanya Munaslub Partai Golkar, jika Airlangga Hartarto tak jadi sebagai Cawapres. Ia juga menyoroti elektabilitas Golkar yang kini menurun, sehingga perlu dilakukan perubahan.